Selasa, 30 April 2019

KEISTIMEWAAN SAAT PULANG BERIBADAH UMROH



kota yang begitu istimewa di mata umat Islam seluruh dunia. Tak heran, jutaan umat Islam dari seluruh penjuru dunia sepanjang tahun berlomba-lomba untuk ke sana, beribadah sekaligus menjejaki situs-situs sejarah.
Makkah menjadi kota yang berbeda dengan kota-kota lainnya yang ada di Arab Saudi. Pasalnya, selain sejarah yang terukir, di kota ini juga berdiri dengan kokoh Baitullah, Kakbah.

Keistimewaan Kakbah tentu karena bangunannya memiliki makna yang berbeda dengan bangunan lainnya yang ada di muka bumi ini. Bahkan, dalam buku Mekkah karya Zuhairi Miswari, dikatakan, Kakbah bukanlah bangunan biasa yang tidak memiliki pesan penting. Kakbah menjadi inspirasi bagi siapa pun untuk mengambil hikmah yang sebanyak-banyaknya dari makna yang tersimpan dalam penyembahan kita pada Tuhan.

Selama ini, kita kaum awam yang hanya bisa melihat Kakbah hanya dari gambar, lewat film-film atau pemberitaan televisi, pasti pernah melihat atau mendengar pengalaman orang-orang yang pernah bertamu ke Baitullah menangis saat kali pertama melihat Kakbah secara langsung dari jarak dekat dan dapat menyentuh sendiri dinding Kakbah. Kabarnya, hal tersebut wajar dan pasti secara spontan tanpa disadari dilakukan oleh setiap orang, tapi bagaimanakah keadaan yang sesungguhnya?

Bertamu ke rumah Allah benar-benar mengesankan dan sangat membekas di hati para jamaah, maka tidak heran jika banyak pula jamaah yang merindukan suasana saat berada di Makkah. Sebab, hanya di Baitullah itu saja setiap umat manusia tidak memikirkan apa-apa lagi selain beribadah, berdoa dan berdzikir pada Allah.

Namun, ternyata menangis ketika melihat Kakbah tidaklah selalu menjadi hal yang boleh dilakukan. Pasalnya, agama Islam mengajarkan untuk tidak melebih-lebihkan apapun, termasuk rasa haru ketika melihat Kakbah.

Menangis boleh saja, tapi menangislah karena Allah, dan jangan sampai histeris apalagi meraung-raung. Rasakan perasaan haru itu sedang saja, selebihnya fokuskan diri untuk beribadah dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah ketika berada di Baitullah.

Sebagian orang yang belum pernah menyambangi rumah Allah, pasti tidak mengetahui bahwa ada pula praktik ilegal dan sebenarnya dilarang dalam agama Islam, namun tetap dilakukan oleh para jamaah.
Di sana bahkan banyak orang yang sampai rela membayar hanya agar diberikan jalan pintas untuk mencium hajar aswad. Padahal, kita tahu menyogok itu perbuatan dosa

Mencium hajar aswad yang termasuk dalam sunnah rasul tersebut pun jika dilakukan dengan melanggar ajaran Islam juga dapat mendatangkan dosa. Padahal, tidak perlu untuk memaksakan diri demi dapat menceritakan pada tetangga atau kerabat kalau pernah mencium hajar aswad, bisa jadi cerita itu berubah jadi riya.

Menangis ketika melihat Kakbah ternyata juga pernah dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, semasa hidupnya. Rasa haru pun singgah pada diri rasul ketika berada di depan Kakbah.

10 keistimewaan ibadah Umrah.

1. Ibadah Umrah yang satu kepada Umrah berikutnya adalah Kaffaroh atau penghapus dosa.
Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kita di antara pelaksanaan Umrah yang satu dengan Umrah berikutnya. Sederhananya begini, bila 5 atau 10 tahun lalu kita sudah melaksanakan Umrah, selanjutnya tahun berkesempatan lagi untuk melakukan Umrah, maka dosa-dosa di antara kedua waktu Umrah tersebut akan diampuni Allah SWT.

2. Umrah adalah jihad bagi para wanita dan orang yang lemah.
Para ibu dan kaum wanita umumnya serta mereka yang lemah fisik pada masa Rasulullah SAW, tak bisa ikut berjihad atau berperang. Namun mereka masih mendapatkan fadillah pahala jihad dengan cara melaksanakan ibadah Umrah.

3. Jemaah Umrah adalah tamu-tamu Allah yang doanya dikabulkan 
Ibadah Haji dan Umrah menjadi istimewa karena orang yang datang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah tersebut adalah tamu Allah SWT. Begitulah biasa disebut dan memang Rasulullah SAW menyebutkannya demikian. Jemaah Haji dan Umrah adalah tamu undangan Allah SWT sehingga apa yang diminta sang tamu akan dikabulkan oleh-Nya. Ini adalah bentuk keistimewaan yang paling istimewa.

4. Wafat saat menjalankan ibadah Umrah pahalanya dicatat sampai hari kiamat.

Keutamaan orang-orang yang wafat dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, serta keutamaan orang yang wafat dalam keadaan berihram (di tengah pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah) adalah mendapatkan anugerah pahalanya dicatat sampai hari kiamat. Semuanya termaktub jelas dalam hadits.

5. Ibadah Umrah bisa menghilangkan kefakiran.
Bila kita melihat saudara kita yang setelah pulang dari Haji atau Umrah maka terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus dan keluarganya bertambah berkah, itulah salah satu fadillah ibadah tersebut. Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat Haji dan Umrah akan diganti oleh Allah SWT dengan berlipat-lipat.

6. Fadillah pahala satu kali Umrah dengan salat dua rakaat di Masjid Quba.
Shalat di Masjid Quba memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia salat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala Umrah" . (HR. Tirmizi no. 298, Ibnu Majah no. 1401)

Masjid Quba ini terletak di luar kota Madinah. Jadi, mengingat fadillah salat di Masjid Quba yang sangat besar, maka bila kita sudah berada di Madinah dalam rangka menjalankan ibadah Umrah atau Haji, jangan sampai lupa melakukan salat di Masjid Quba.

7. Selama umroh bisa mendapatkan pahala sholat sangat luar biasa, hingga 100.000 kali.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “Shalat di masjidku, lebih utama seribu kali (dibandingkan) shalat di selainnya kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil haram lebih utama Seratus Ribu (dibandingkan) shalat di selainnya.“ (Hadits dishahihkan oleh Al-Mundziri dan Al-Bushoiry. Al-Albany berkata: “Sanadnya shahih sesuai persyaratan Bukhori dan Muslim, Irwaul Ghalil, 4/146).

Ini sungguh luar biasa. Fadhilah (keutamaan) Sholat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merupakan bukti Allah SWT Maha Pemurah terhadap hambanya yang bersungguh sungguh mencari ridho dan ampunannya.

8. Fadillah umroh Ramadhan adalah haji bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Siapa yang tidak ingin mendapat fadillah haji bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. Pasti semua kaum muslimin mengharapkan meraih fadillah tersebut. Caranya adalah melaksanakan ibadah umroh pada bulan Ramadhan.

Dari Ibnu abbas radhiallaahu anhu meriwayatkan bahwa Ummu Salaim radhiallaahu anhu pernah datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, dan berkata: “Ya Rasulullah (suamiku) Abu Thalhah dan puteranya telah pergi menunaikan haji dan meninggalkan aku di rumah. “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, menjawab “Wahai Umu Sulaim, melakukan satu umrah di dalam bulan Ramadhan adalah sama ganjarannya dengan haji yang dilakukan bersamaku.”

“Umrah pada bulan Ramadhan itu bagaikan haji bersamaku (Nabi saw).” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 4098).

9. Bisa melakukan badal umroh bagi keluarga.
Badal umroh atau mengumrohkan seseorang, khususnya orang tua atau keluarga, dibolehkan dengan syarat tertentu.  Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah hukumnya sunnah, sehingga tidak ada kewajiban bagi seseorang atau ahli waris untuk mengumrahkan orang tuanya yang sudah udzur atau meninggal dunia. Kecuali jika orang tuanya pernah berniat atau bernazar untuk melaksanakan umrah, maka anaknya (ahli warisnya) yang memiliki kemampuan harus menunaikan nazar kedua orang tuanya.

Hal tersebut didasarkan pada hadits-hadits tersebut di atas dan hadits berikut ini: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallaahu anhu, dari Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Barangsiapa  yang bernazar untuk mentaati Allah maka hendaknya ditaati (ditunaikan), dan barangsiapa bernazar untuk bermaksiat ke pada Allah maka janganlah la (tunaikan nazarnya) untuk berbuat maksiat.” ( H R . al-Bukhari dan jamaah ahli Hadits).

10. Bisa memperoleh fadillah pahala umroh berkali-kali.

Para jamaah umroh selama mukim di Madinah maupun Makkah, maka tidak ada kegiatan lain kecuali tiga hal. Yaitu, sholat berjamaah ke Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, berzikir-berdoa-dan tadarus Al Qur’an serta makan dan tidur. Kegiatan plusnya adalah jalan-jalan atau ziarah dan belanja he..he..

Dengan begitu sebenarnya banyak waktu luang bagi jamaah karena tidak ada kegiatan bekerja dan urusan keluarga sebagaimana di tanah air. Selain ibadah wajib, jamaah umroh bisa lebih bebas melakukan ibadah sunah, baik di malam hari maupun di waktu dhuha. Namun ada satu ibadah yang kadang sulit dilakukan di tanah air karena kesibukan pekerjaan, yaitu ibadah seusai sholat subuh hingga waktu matahari terbit tiba dengan dilanjutkan ibadah sholat dua rakaat.

“Barang siapa shalat Shubuh berjamaah, kemudian duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.” (Shahih; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6346).

“Barang siapa berjalan untuk shalat wajib berjamaah maka itu pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan ihram. Barang siapa berjalan untuk shalat sunnah maka itu seperti pahala umrah.” (Hasan; Shahih Al-Jami’ hadits no. 6556).


Untuk informasi lebih lanjut dan untuk info pendaftaran hubungi :
Tlp/Wa : 0856-9281-9898
Web : Al-Umroh.com

Terimakasih.

Minggu, 28 April 2019

MENJAGA KESEHATAN SAAT BERIBADAH UMROH


Tips Menjaga Kesehatan Saat Beribadah Umroh Maupun Haji

1.     Selalu Gunakan Masker
Jamaah umroh maupun haji secara umum banyak yang menderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan) sekembalinya dari tanah suci. ISPA sebetulnya bukanlah penyakit yang berbahaya, apabila mendapat perawatan dengan baik dan segera. Gejala yang menandai timbulnya ISPA dimulai dari bersin-bersin, batuk, dan demam.
ISPA sangat gampang sekali menular, oleh karena sebagai langkah pencegahan. Kecuali sedang berniat ihram,selalu gunakan  masker ketika Anda bepergian keluar.  Masker pun akan menghambat penyebaran virus dari tubuh Anda terhadap jamaah lain.

2.    Rutin Cuci Tangan
Tangan merupakan salah satu “sarang” virus dan bakteri. Rutin mencuci tangan merupakan salah satu bentuk pencegahan virus dan kotoran memasuki tubuh kita. Jika ada peluang pergi ke toilet, ambil wudhu ataupun sekedar membersihkan tangan. Fasilitas toilet di hotel dekat masjidil haram dan masjid – masjid yang ada di tanah suci banyak yang meyediakan sabun cair  pembersih tangan,
Tangan adalahsarang bakteri dan virus, bilamana kita menyentuhkan tangan yang kotor ke hidung atau mulut maka akan mengakibatkan virus dan bakteri gampang masuk ke tubuh. Salah satu penyebaran ISPA dan diare juga diakibatkan kebersihan tangan kita sendiri.

3.    Perbanyak Minum Air Putih dan Air Zam – Zam
Rendahnya tingkat kelembaban udara di Kota suci Mekkah dan Madinah mengakibatkan tubuh kita cepat kehilangan cairan. Sehingga Mengakibatkan jamaah umroh dan haji yang sedang berada di kedua kota suci itu  gampang sekali terkena dehidrasi.
Memperbanyak  konsumsi air putih baik itu air mineral atau air zam – zam. Umumnya hotel yang dipakai oleh jamaah selama di tanah suci selalu menyiapkan  air putih. Hindari mengkonsumsi air dingin. Karena ini akan berdampak buruk untuk kesehatan tubuh.
Mengkonsumsi minimal 2 liter air putih selain akan menjaga keseimbangan cairan tubuh juga dapat mengurangi risiko jet leg saat umroh

4.    Bawa sun-block dan Pelembab Bibir 
Kelembaban udara yang rendah dan terik matahari yang menyengat gampang sekali menyebabkan kulit dan bibir pecah-pecah, bahkan hingga mimisan. Selain Perbanyak minum  air putih dan air zam – zam, sediakan lotion anti sinar matahari (sun-block) juga  pelembab bibir. Setiap keluar kamar pergunakan  selalu lotion sun-block dan pelembab bibir. Sun-block dan pelembab bbir yang tidak mengandung alkohol dan wewangian banyak di jual di toko oleh – oleh umroh. Dan jangan anggap remeh kehilangan sandal dimasjidil haram

5.    Jaga Pola Makan
Tips selanjutnya agar ibadah umroh anda dan keluarga lancer saat berada di tanah suci ialah menjaga pola makan. Memang banyak ditemukan “gejala” lelah dan rasa makanan yang tidak sesedap saat di tanah air membuat seseorang kehilangan nafsu makan. Namun hal ini tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk tidak makan.
Yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan nutrisi dan gizi, Tetap menjaga pola makan empat sehat lima sempurna. Perbanyak konsumsi sayur dan buah yang berserat. Hindari  merokok sat beribah haji maupun umroh. Jangan lupa minum susu dan vitamin guna menjaga situasi tubuh tetap prima.

6.    Jaga Pola Istirahat dan Tidur
Terakhir tips dari kami dalam Menjaga Kesehatan saat Beribadah Umroh adalah anda mesti menjaga keteraturan pola tidur dan istirahat. Jangan terlampau memaksakan diri, terutama pada tahap awal beribadah umroh. Sebab nantinya menjelang kepulangan stamina tubuh bakal drop dan menimbulkan gejala sakit. Tentu saja hal ini bakal berpengaruh akan kelancaran rangkaian perjalanan ibadah umroh Anda.


Untuk informasi lebih lanjut dan untuk info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web : al-umroh.com

Terimakasih

Sabtu, 27 April 2019

KEISTIMEWAAN UMROH DI BULAN RAMADHAN



Melakukan ibadah umrah sudah kita ketahui keutamaannya, sebagaimana amalan ada yang memiliki keistimewaan jika dilakukan pada waktu tertentu demikian pula ketika umrah. Beribadah umroh di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya yaitu senilai dengan ibadah haji bahkan seperti haji bersama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ( HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256 mengkungkapkan “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji”).

Yang dimaksud senilai dengan haji sesuai dengan ungkapan Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umroh di bulan Ramadhan seperti mendapat pahala haji. Namun bukan berarti umroh Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrahnya tersebut tidak bisa menggantikan hajinya”. (Syarh Shahih Muslim, 9:2)

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada salah seorang wanita anshar: “Mengapa anda tidak ikut haji bersama kami?”

“Kami hanya memiliki 2 ekor onta. Onta yang satu dipakai suamiku bersama anakku pergi haji. Sementara yang satu digunakan untuk mengairi kebun.” Jawab wanita itu.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan,

فَإِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فَاعْتَمِرِي ، فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ حَجَّةً مَعِي

Jika datang bulan Ramadhan, lakukanlah umrah. Karena umrah di bulan Ramadhan, senilai haji bersamaku. (HR. Bukhari 1782 dan Muslim 1256).

Dalam riwayat lain dinyatakan, wanita anshar yang disebutkan dalam hadis di atas bernama Ummu Ma’qil.

Ulama berbeda pendapat tentang keutamaan umrah Ramadhan yang disebutkan dalam hadis di atas. Ada 3 pendapat ulama dalam hal ini :

Pertama, keutamaan ini hanya berlaku khusus untuk wanita itu, dan tidak berlaku untuk yang lainnya. Diantara ulama yang memilih pendapat ini adalah Said bin Jubair, salah seorang ulama tabi’in,  murid Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhu. Pendapat beliau dinukil oleh Ibn Hajar dalam Fathul Bari (3/605).

Diantara dalil yang mendukung pendapat ini adalah hadis Ummu Ma’qil di atas. Terdapat tambahan dalam riwayat Abu Daud, bahwa setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan keutamaan umrah bulan Ramadhan, Ummu Ma’qil mengatakan:

الْحَجُّ حَجَّةٌ، وَالْعُمْرَةُ عُمْرَةٌ، وَقَدْ قَالَ: هَذَا لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَدْرِي أَلِيَ خَاصَّةً

“Haji nilainya haji, umrah nilainya umrah. Tapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda demikian kepadaku. Aku tidak tahu apakah ini khusus untukku?.” Maksudnya, apakah juga berlaku untuk seluruh manusia?. (HR. Abu Daud 1989).

Hanya saja, tambahan keterangan Ummu Ma’qil ini statusnya lemah, sehingga tidak bisa diterima sebagai dalil. Demikian keterangan al-Albani dalam dhaif sunan Abu Daud.

Kedua, keutamaan ini hanya berlaku untuk orang yang sudah berniat haji, namun tidak mampu melaksanakannya. Kemudian dia ganti dengan umrah di bulan Ramadhan. Sehingga dia mendapatkan pahala haji sempurna bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun dia hanya melakukan umrah, karena adanya niat untuk berangkat haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Ibnu Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif mengatakan,

واعلم أن مَن عجز عن عملِ خيرٍ وتأسف عليه وتمنى حصوله كان شريكا لفاعله في الأجر…

“Pahami bahwa orang yang tidak mampu melakukan amal shaleh, kemudian dia bersedih dan dia sangat berharap untuk bisa melakukannya maka dia mendapatkan pahala yang sama sebagaimana orang yang melakukannya.”

Kemudian Ibnu Rajab menyebutkan beberapa contoh,

وفات بعضَ النساءِ الحجُّ مع النبي صلى الله عليه وسلم ، فلما قدم سألته عما يجزئ من تلك الحجة ، قال : ( اعتمري في رمضان ، فإن عمرة في رمضان تعدل حجة أو حجة معي )

Sebagian wanita tidak bisa ikut haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika beliau pulang, si wanita bertanya amal apa yang bisa menggantikan nilai haji bersama beliau? Beliau menyarakankan: “Lakukanlah umrah di bulan Ramadhan. Karena umrah di bulan Ramadhan, senilai haji bersamaku.” (Lathaif Ma’arif, Hal. 249).

Ketiga, keutamaan ini berlaku umum, untuk semua kaum muslimin.

Inilah pendapat mayoritas ulama dari berbagai madzhab yang empat, bahwa keutamaan dalam hadis ini tidak hanya berlaku untuk Ummu Ma’qil, namun berlaku untuk seluruh kaum muslimin.

[simak: Hasyiyah Ibn Abidin (2/473), Mawahib al-Jalil (3/29), Al-Majmu’ (7/138), Al-Mughni (3/91), dan Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah (2/144).]

Insya Allah, pendapat ketiga inilah yang lebih kuat. Berikut diantara alasannya,

Pertama, terdapat banyak sahabat yang meriwayatkan hadis ini, sehingga keutamaan umrah Ramadhan tidak hanya berlaku untuk Ummu Ma’qil.

At-Turmudzi mengatakan,

وفي الباب عن ابن عباس وجابر وأبي هريرة وأنس ووهب بن خنبش

“Tentang hadis ini, terdapat riwayat lain dari Ibn Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Anas, dan Wahb bin Khanbasy.” (Jami’ At-Turmudzi/sunan Tumudzi, 3/267).

Dan sebagian besar riwayat, tidak menyebutkan kisah wanita tersebut.

Kedua, pendapat bahwa ini khusus untuk mereka yang ingin haji namun tidak mampu berangkat, kemudian digantikan dengan umrah Ramadhan adalah pendapat yang kurang tepat. Karena orang yang benar-benar ingin melaksanakan haji, kuat niatnya, sudah melakukan banyak usaha, namun dia terhalangi dan itu di luar kehendaknya, maka Allah akan memberinya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya karena semangat untuk berbuat kebaikan yang ada pada dirinya. Dan itu tidak perlu diganti dengan amal tertentu. Artinya, orang yang sudah berusaha hendak berhaji, dan dia tidak jadi berangkat karena halangan tertentu, dia tetap mendapatkan pahala haji. Sekalipun dia tidak melakukan umrah.

Akan tetapi, jika dia ingin mendapatkan pahala haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bisa melakukan umrah di bulan Ramadhan. (Fatwa Islam, no. 104926)

Allahu a’lam

Maka dari itu, melaksanakan Umroh di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang setimpal dengan mengerjakan haji plus ditambah dengan keutamaan mengerjakan haji bersama Rasulullah SAW. Subhanallah Jadikan perjalanan Umroh di bulan Ramadhan menjadi aman, nyaman, dan Insya Allah mendapatkan berkah serta pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.


Untuk informasi lebih lanjut dan untuk info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web :al-umroh.com

Terimakasih

Kamis, 25 April 2019

HAL YANG PERLU DIKETAHUI SAAT PERTAMA KALI MELAKSANAKAN IBADAH UMROH


 
Selain refreshing, traveling juga bisa dilakukan untuk tujuan spiritual. Salah satunya adalah dengan umrah atau dikenal dengan haji kecil ke Mekkah. Bagi sebagian orang, saat pertama kali melakukannya pasti ada perasaan nervous dan penasaran dengan suasana di tanah suci. Nah, buat kamu yang juga punya rencana untuk umrah dan ingin tahu apa sih yang semestinya dipersiapkan, Pegipegi punya tips dan informasinya buat kamu.

Musim haji telah tiba, tayangan di tv hinga media sosial berseliweran video maupun foto orang tua, saudara, tetangga yang akan berangkat haji. Ada keharuan setiap kali melihat orang yang berangkat haji dan terselip doa kita pun diberi kemudahan untuk melaksanakan rukun Islam yang ke-5 ini.
Untuk urusan haji ini, kita perlu sedikit bersabar. Karena untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, kita mesti menunggu 5 hingga belasan tahun. Namun, nggak perlu berkecil hati. Mengunjungi Mekkah dan Madinah bisa dilakukan dengan cara umrah maupun wisata religi.

Bicara tentang umrah, ibadah yang satu ini mampu ‘menghapus’ stigma bahwa hanya orang-orang golongan menengah ke atas saja yang bisa mengunjungi Tanah Suci. Umrah kini bisa dilakukan semua kalangan karena adanya beragam kemudahan harga yang ditawarkan oleh agen travel.
Nggak mesti nunggu bertahun-tahun dan umur udah senja untuk umrah karena untuk ibadah ini bisa dilakukan kapan saja. Kemudahan dan fasilitas beragam ini membuat umrah menjadi gaya hidup masyarakat urban sekarang ini.

hal pertama yang mesti kamu pertimbangkan saat merencanakan umrah adalah pemilihan waktu. Biarpun umrah bisa dilakukan kapan saja, tetapi kamu mesti jeli menentukannya agar bisa merasa nyaman dan ibadah pun berjalan lancar. Saat musim panas, yaitu antara bulan Juni – Agustus, temperatur di Mekkah bisa mencapai 450C. Sedangkan pada saat musim dingin, yaitu antara bulan November – Februari, temperatur malam hari mencapai 80C, sedangkan siang hari berkisar antara 380C – 420C. Setelah tahu kondisi temperatur di Mekkah, kamu mau pilih berumrah di bulan apa? Tidak hanya itu, kalau kamu ingin mengurangi biaya umrah, hindari untuk pergi pada musim liburan dan ramadan ya karena biayanya bisa membengkak. So, rencanakan waktu yang tepat ya

Tips kedua, carilah agen travel yang sudah dipercaya. Kamu bisa mencari informasi dari saudara, teman, atau testimoni dari orang yang sudah pernah memakai jasa mereka. Jangan sampai kamu membayar mahal namun akomodasi yang kamu nikmati tidak sepadan. Kalau kamu pengin fokus berumrah, lebih baik kamu pilih paket travel reguler. Dengan begitu kamu tidak perlu singgah kemana-mana, seperti Dubai, Turki, Mesir, dan Malaysia. Jadi hanya ke Mekkah saja. Setelah itu, kamu bisa segera mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan. Seperti paspor, foto close up, dan kartu kuning berisi vaksinasi meningitis dan influenza.

Tips ketiga, karena umrah masuk dalam kategori ibadah dan olahraga, kamu juga disarankan untuk mulai latihan jalan kaki atau jogging. Tahu sendiri kan travelers, kalau saat umrah kamu harus melakukan tawaf, sa’i, dan harus berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Kamu bisa melatih diri dengan melakukan olahraga ringan secara teratur agar tubuh kamu terbiasa. Dengan begitu, fisik pun makin kuat. Selain itu, mulailah untuk membaca dan mempelajari buku-buku umrah beserta doa-doa, shalat sunah. Travelers pun nantinya punya bekal dan informasi yang cukup sebelum berangkat.

Tips keempat, kamu juga mesti membawa perbekalan yang cukup dan diperlukan. Misalnya, pakaian ihram, sandal/sepatu, kaus tangan, kerudung panjang atau lebar, kaus kaki, face moisturizer, hand and body lotion, pakaian secukupnya, pakaian tidur, gamis atau pakaian panjang, mukena, sajadah, Al Quran, obat-obatan, multivitamin, pembalut untuk wanita, panty liner, kacamata hitam jika diperlukan, topi kecil, dan keperluaan pribadi. Selain itu, tidak ada salahnya kok kamu bawa kamera saku, colokan dengan 3 lubang, HP, dan charger. Dengan begitu, kamu tidak akan kelimpungan untuk berkomunikasi dengan kerabat di tanah air.

Tips kelima, bawahlah uang secukupnya saja. Dan yang penting, jaga selalu kesehatan fisik dan mental agar tidak kaget. Mulailah belajar untuk ikhlas dan sabar karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tanah suci. Dengan persiapan yang matang, travelers bisa beribadah dan menikmati kegiatan umrah di tanah suci Mekkah.

Tips Keenam, Perbanyak informasi tentang hal-hal yang nggak boleh dilakukan selama di Mekkah dan Madinah
Ini sudah menjadi rahasia umum, ya. Karena beberapa waktu lalu pemerintah Arab Saudi dengan tegas mengeluarkan surat untuk seluruh negara yang isinya melarang swafoto selama berada di Masjidil Haram. Hal ini juga berlaku di Masjid Nabawi.

Memang sih pengin banget, ya, mengabadikan momen berada di masjid ini tapi hal tersebut bisa mengganggu konsentrasi orang lain dalam beribadah loh! Dan nggak perlu banget ya, insta story atau FB live selama berada di sana. Oh, please!
Jadi, baiknya ponsel itu disimpan dulu selama beribadah. Toh, foto-foto bisa dilakukan di area sekitar masjid.

Tips ketujuh, Sehat, sehat, sehat
Terakhir dan nggak kalah penting, kamu mesti jaga kondisi kesehatanmu. Karena, kamu akan berada di negara yang cuacanya ekstrim dan akan melakukan ibadah yang cukup menguras energi.
Perbaiki pola makan dan mulailah berolahraga. Ini akan sangat membantu kondisi fisik kamu.


Untuk informasi lebih lanjut dan untuk info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web : Al-umroh.com

Terimakasih

Rabu, 24 April 2019

KEISTIMEWAAN MENINGGAL DUNIA SAAT BERIBADAH UMROH



Sampai sekarang, berdasar data yang dimiliki Kementerian Agama RI, jumlah jamaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci sebanyak 12 orang.
Kemudian, pertanyaan mencuat, bagaimana nasib jamaah haji yang meninggal di tanah suci? Memungkinkan kah jenazahnya dikembalikan ke Indonesia? Atau dikuburkan di tanah suci?
Dijelaskan Kepala Bidang Humas Kementerian Agama Rosidin Karidi, jamaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci tidak ada satu pun yang dibawa ke tanah air. Hal tersebut sudah secara otomatis dilakukan. Jadi, dipastikan jenazah di kuburkan di Madinah atau Makkah.

Meninggal di Makkah, bagi jamaah haji merupakan sebuah anugerah yang luar biasa. Sedangkan bagi yang ditinggalkan, merupakan ujian.
Beradasarkan sebuah hadis Nabi Saw yang artinya:’’Sebaik-baik kuburan adalah ini (Ma’la).” (HR al-Bazzar). Dalam hadits lain, Nabi Saw menerangkan bagaimana balasan orang yang beriman ketika meninggal di Makkah, kemudian dimakamkan di Ma’la’.

Ibnu Abbas mengatakan, “Sebaik-baik pemakaman adalah tempat ini.” Bahkan, siapapun yang meninggal dunia di Makkah, entah orang tersebut sedang menunaikan Umrah atau Haji, maka ia tidak akan dihisab serta tidak akan disiksa., Ia kelak juga akan dibangkitkan dengan aman dan sentosa. Kendati demikian, Imam Ibnu Jauzi mengkatagorikan hadits tersebut pada derajat ‘’Al Mauduat”. Sedangkan Imam al-Suyuti tidak sependapat dengan Ibnu al-Jauzi, sebab Imam Baihaqi juga meriwayatkan di dalam Fadoil Makkah dari Anas dengan derajat Marfu.’

Ma’la merupakan tempat penguburan jenazah orang-orang Makkah dan jama’ah haji atau umrah yang meninggal di Makkah sejak zaman Nabi Saw sampai saat ini. Diriwayatkan juga dari Ibnu Mas’ud bahwasanya Allah akan membangkitkan penghuni Ma’la sebagai penghuni surga. Wajah-wajah mereka layaknya bulan purnama. Tentunya ini janji bagi mereka yang beriman dan senantiasa menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Karena, tidak mungkin orang jahiliyyah kuno yang dimakamkan di Ma’la, bisa masuk surga dengan wajah berseri-seri. Begitu juga dengan orang jahiliyah modern.

Kendati meninggal di Makkah itu merupakan kehendak dan ketentuan Allah Swt yang tidak mungkin terelakkan lagi. Tetapi, bukan berarti kemudian membiarkan jumlah jamaah haji yang wafat di Makkah semakin tahun banyak di Makkah dan Madinah. Salah satu dari penyebat banyaknya jamaah haji yang meninggal dunia dunia disebabkan karena rasti (resiko tinggi). Oleh karena itu, Depag dan Departemen kehatan harus meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah harus dengan segera memberikan prioritas terhadap jamaah haji yang berseiko tinggi. Sebagian yang beresiko tinggi ialah, mereka yang usianya sudah 60-an ke atas. Mereka sebenarnya sudah berniat haji sejak dini, tetapi karena antrian begitu panjang. Mereka juga tidak kuasa mengajukan lebih awal, karena sistemnya menggunakan antrean otomatis. Jadi, jika usianya sudah 55 tahun, jika mendaftarkan diri pada tahun 2012, maka dia akan berangkat pada usia 65 tahun. Kondisi usia 65 tahun sudah sangat sepuh, sehingga menjadi risti (resiko tinggi). Yanga menyebabgkan berangkat 2012, karena pemerintah Depag yang memberlakukan cara anteran demikian. 

Jadi, pemerintah harus menambah pelayanan kesehatan, sehingga rest-resti jamaah haji karena usia bisa di atas dengan baik dan segera.
Selain itu, menurut Arsyad,  juga akan dicoba agar setiap jamaah haji risti ada pendampingnya yang berasal dari keluarganya. Ini agar mereka tidak terlantar dan ada yang mengurusnya secara lebih serius selama di Tanah Suci. ‘’Pemikiran seperti ini muncul setelah melakukan evaluasi terhadap keberaan jamaah haji risti tersebut,’’.

Lagi pula, haji merupakan kewajiban setiap umat islam. Bagi masyarakat Indonesia yang hasrat hajiya sangat tinggi, tidak mungkin risti dilarang naik haji. Mereka sebenarnya sudah berniat haji sejak muda. Tetapi, karena mereka tidak bisa mengumpulkan uang secara langsung, dan ternyata uang baru terkumpul pada usia senja. Dan ‘’Pada usia 60 tahun ongkos naik haji itu baru bisa mereka kumpulkan,”. Jadi, tidak mungkin membatasi mereka berangkat haji ke kota suci Makkah, kecuali melakukan terobosan baru dengan menambah pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji.

KELEBIHAN MENINGGAL DUNIA DI MAKKAH


Lazimnya jika seseorang meninggal dunia di Makkah, sudah tentu jenazahnya tidak akan dibawa pulang ke tanah air masing-masing.
Sebaliknya terus dikebumikan di tanah suci Makkah.
Bolehlah dianggap ini sebagai satu peluang yang Allah SWT berikan kepada kita untuk disemadikan di Makkah.
Kebiasaannya rakyat Malaysia yang meninggal dunia di Makkah, adalah sewaktu mereka sedang mengerjakan ibadah umrah atau ibadah haji.

Beginilah ‘perjalanan’ yang perlu anda lalui sekiranya anda meninggal dunia di Makkah.
Di Mekah, kalian disemadikan tanpa batu nisan, memungkinkan tiada ahli keluarga yang dapat menziarahi kalian di kemudian hari di sebabkan lokasi kubur kalian tidak diketahui
Bolehkah kita bercita-cita untuk mati di Makkah atau Madinah?
Dalam sebuah hadith Nabi SAW ada disebut :
Maksudnya : “Barangsiapa yang mampu untuk mati di Madinah maka lakukanlah. Sesungguhnya aku akan memberi syafaat kepada sesiapa yang mati di sana.”
(riwayat Ahmad dan At-Tirmizi)

Menurut riwayat al-Tabarani, Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:
“Sesiapa antara kamu yang mungkin mampu untuk meninggal dunia di Madinah, meninggallah di sana.
Sesungguhnya sesiapa yang meninggal dunia di sana, aku menjadi saksi atau pemberi syafaah kepadanya pada hari kiamat.”
(Sabiq, 2000: I: 522-24)

Ini menunjukkan satu perkara yang diharuskan oleh Islam, di mana ulama telah meng-istinbat (mengeluarkan) hukum dari hadith tersebut seperti yang dijelaskan oleh Al-Imam An-Nawawi, Ibnu Hajar dan lain-lain bahawasanya HARUS untuk berniat untuk mati di tempat yang baik dan dalam keadaan yang baik.
Apatah lagi di Madinatul Munawwarah, ganjarannya sangat jelas iaitu Nabi akan memberi syafaat.
Jadi kita berdoa kepada ALLAH SWT agar kita mati di dalam keadaan yang baik dan di tempat (Makkah,Madinah) yang baik.
Gambar-gambar berikut menunjukkan antara proses yang dilakukan jika terdapat jenazah yang meninggal dunia

Semoga kita termasuk di kalangan yang bernasib baik di beri peluang untuk disemadikan di tanah suci Makkah atau Madinah...amiin.


Untuk informasilebih lanjut dan untuk info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web : Al-umroh.com

Terimakasih.

Senin, 22 April 2019

LARANGAN SAAT MELAKSANAKAN IBADAH UMROH



Umroh sudah jadi salah satu ibadah yang merupakan impian setiap umat muslim. Meskipun tergolong haji kecil, tapi dapat melangkahkan kaki di tanah suci dapat mengobati kerinduan umat muslim akan tempat suci tersebut.
Selain sebagai ‘pemanasan’ sebelum melaksanakan ibadah haji yang sesungguhnya, umroh juga sering disisipkan kegiatan wisata religius yang menyenangkan.

Umroh adalah mengunjungi Ka'bah (biatullah) untuk melaksanakan serangkaian kegiatan ibadah ( thawaf, sa'i, tahallul ) dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam al-Qur'an maupun sunnah Rasulillah SAW.
Hukum melaksanakan umroh sendiri adalah sunnah bagi setiap muslim yang mampu melaksanakannya, baik mampu secara materi maupun non materi. umroh sendiri dapat dilakukan kapan saja kecuali pada hari Arafah yaitu tanggal 10 Zulhijjah dan hari tasrik yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijjah

Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum melaksankan umroh adalah wajib atau fardu bagi orang yang belum melaksankan sementara dia mampu untuk melaksanakannya.Naun demiakian ada pula sebagain ulama yang mengatakan bahwa ibadah umroh itu hukummnya sunnah mu'akkad.
Berencana menunaikan ibadah umroh di tahun ini? Selain mempelajari keutamaan dari ibadah umroh beserta syarat-syarat dan rukunnya, ada baiknya Anda juga harus mengetahui apa saja larangan-larangan yang harus dihindari selama mengikuti rangkaian ibadah umroh.

Di tanah suci menerapkan beberapa aturan yang wajib dipenuhi para jamaah. Jika Anda melanggar larangan tersebut, anda akan mendapatkan konsekuensi berupa denda atau dikenal dengan sebutan “Dam”

Berikut adalah larangan-larangan yang harus Anda hindari :

1. Laki-laki Tidak Boleh Menggunakan Pakaian yang Berjahit
Setiap jamaah yang beribadah tidak diperbolehkan menggunakan pakaian yang berjahit, termasuk pakaian dalam. Anda hanya boleh menggunakan kain khusus berupa dua helai kain ihram yang tidak dijahit. Kain Ihram yang dipakai harus menutupi aurat, namun tidak melampaui batas mata kaki.

2. Tidak Boleh Menggunakan Penutup Kepala
Meskipun cuaca di sana cukup terik, selama melakukan ibadah tidak diperbolehkan menggunakan penutup kepala yang melekat/menempel di kepala seperti peci, topi, kain, handuk atau sejenisnya. Anda hanya diizinkan menggunakan payung jika kepanasan.

Anda juga harus berhati-hati karena tidak diperkenankan menutup kepala menggunakan telapak tangan. Cukup gunakan ujung jari jika kepala anda terasa gatal.

3. Menggunakan Alas Kaki yang Menutup Mata Kaki
Untuk jamaah laki-laki, menggunakan alas kaki yang menutup mata dan jemari kaki tidak diperbolehkan. Gunakanlah sandal jepit atau sepatu sandal yang terbuka dibagian mata kaki dan jemari kaki.

4. Wanita Tidak Boleh Menutup Wajah dan Kedua Telapak Tangan
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi bersabda “janganlah seorang wanita berihram mengenakan cadar dan jangan pula menggunakan kaos tangan”.

Dari sini sudah jelas bahwa seorang wanita tidak diperbolehkan untuk mengenakan penutup wajah dan kaos tangan. Akan tetapi, diperbolehkan menutup wajah ketika ada laki-laki yang bukan mahrom lewat di dekat Anda.

5. Memakai wangi-wangian
Ketika sudah niat ihram, maka tidak diperkenankan untuk menggunakan wewangian, baik yang melekat di badan maupun di pakaian. Beberapa pendapat para ulama pun menyatakan parfum pencuci pakaian juga termasuk wewangian yang dilarang.

Hindari pula menggunakan minyak angin atau balsem. Karena biasanya keduanya mengandung aromatherapy atau wangi-wangian tambahan.

Untuk laki-laki yang ingin menggunakan parfum, gunakanlah parfum yang tidak mengandung alkohol saat mandi sunnah sebelum niat umroh.

6. Memotong kuku dan rambut atau bulu badan
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah : 196. Allah SWT berfirman:

“..Dan janganlah kamu mencukur rambutmu sebelum binatang hadyu sampai di lokasi penyembelihannya..” (Al Baqarah ; 196)

Dari ayat di atas sudah dijelaskan bahwa mencukur rambut tidak diperbolehkan. Bahkan para ulama juga sepakat bahwa haram hukumnya memotong kuku bagi orang yang tengah berihram. (Al Ijma oleh Ibnu Mundzir, hal 57).

Hanya saja, diperbolehkan untuk menghilangkan rambut dengan catatan yang bersangkutan harus membayar fidyah. Ini seperti ditegaskan Allah SWT dalam Al Baqarah ayat 196 yang berbunyi;

“Jika diantara kamu ada yang sakit atau gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur) maka wajiblah ia atasnya membayar fidyah yaitu berpuasa atau berhadaqah atau berkurban.” (Al Baqarah : 196)

7. Memburu atau Membunuh Hewan
Seperti yang tertuang dalam Surat Al Maidah ayat 95, para jamaah yang tengah melakukan ibadah umroh tidak diperbolehkan untuk menangkap binatang ketika sedang berihram.

8. Bercumbu dan Berhubungan Suami Istri
Setelah berihram, sepasang suami istri yang tengah beribadah umroh harus berjaga jarak dan menjaga ihramnya dengan tidak melakukan hubungan suami istri. Tidak diperkenankan juga bercumbu dan hal-hal lain yang bisa mengundang syahwat.

9. Melamar, Menikah atau menikahkan
Larangan terakhir yang satu ini mungkin terkesan janggal, namun pada zaman dahulu perjalanan umroh butuh waktu berbulan-bulan. Disitulah para jamaah memiliki kemungkinan untuk melakukan khitbah, menikah atau menikahkan.

Berdasarkan hadist Utsman dari Usman ra bahwa Nabi bersabda “Orang yang berihram tidak boleh menikahi, tidak boleh dinikahi dan tidak boleh melamar.” (Sahih: Mukhtashar Muslim no. 814)


Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web : al-umroh.com

Terimakasih

Kamis, 18 April 2019

UMROH RAMADHAN 2019




ITINERARY UMRAH ITIKAF RAMADHAN

Hari ke 1 : JAKARTA – JEDDAH - MADINAH
Berkumpul bandara Soekarno Hatta 4 Jam sebelum keberangkatan. Mengucapkan Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahi walahaulawalaquwwataillabillah, take off menuju Jeddah. Setibanya di Jeddah lalu melalui proses Imigrasi di lanjutkan perjalanan menuju Madinah via darat.

Hari ke 2 : MADINAH
Tiba di Madinah kemudian check in hotel untuk istirahat. Setelah sahur kemudian memperbanyak ibadah di masjid Nabawi. Selesai shalat Isya maka para jamaah umroh wanita dapat mengikuti ziarah Raudah, makam Rasullullah SAW dan dua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Hari ke 3 : MADINAH
Setelah sahur kemudian dilanjutkan mengikuti ziarah mengunjungi Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, dan Kebun Kurma.Kemudian memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi, (tilawah Al-Quran, Qiyamullail).

Hari ke 4 : MADINAH - MEKKAH
Setelah shalat dzuhur, Anda akan bersiap berangkat menuju Makkah via darat (melaksanakan sunnah-sunnah Ihram, mandi ihram, memakai wewangian, dll) dengan berpakaian ihram untuk melaksanakan umrah (Miqat di Bir Ali). Prosesi Ibadah umrah, Miqat, Tahwaf, Sa’I, dan Tahallul. Dan selanjutnya acara bebas.

Hari ke 5 : MEKKAH
Memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, Qiyamullail).

Hari ke 6 : MEKKAH
Menziarahi tempat-tempat bersejarah di kota Suci Makkah diantaranya Jabal Tsur, Padang Arafah, Jabal Rahman, Muzdalifah, Mina, Jabal Nur, Mesjid Jin, Ja’ronah kemudian memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram.

Hari ke 7 - 14 : ITIKAF MEKKAH
Acara bebas memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram, thawaf, tilawah Al Quran, Qiyamullail. Acara bebas, Istirahat,

Hari ke 15 : MAKKAH-JEDDAH
Ba’da sholat dzuhur, thawaf wada dan makan siang kemudian meningalkan kota suci Makkah menuju Jeddah via darat. Tiba di Jeddah city tour mengunjungi Masjid Terapung di tepi laut merah lalu ke Cornice / Balad. Kemudian lanjut perjalanan ke airport Jeddah untuk take off ke Jakarta.

Hari ke 16 : JAKARTA
Seluruh jama’ah In Shaa Allah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan selamat dan mendapatkan Umroh Maqbullah. Aamiin. Selesailah sudah acara perjalanan Umroh anda bersama Royal Indonesia Travel. Semoga memberikan kesan indah dan membawa anda kembali mengikuti program alhijaz Travel yang akan datang

Harga dan jadwal dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya dan tanpa mengurangi kekhusuan ibadah umroh anda

SYARAT
1. Mengisi Formulir Pendaftaran
2. Paspor asli minimal 7 bulan sisa masa berlaku
3. Nama di paspor 3 (tiga) suku kata, contoh: Muhammad Saepul Latif
4. Pas FotoUkuran (4x6) enam lembar, Background foto berwarna putih, Foto tidak memakai kacamata, Baju tidak berwarna putih, Tampak muka 80% dari seluruh foto, Wanita harus berjilbab (bukan warna putih), Suami Istri menyertakan fotocopy Buku Nikah
5. Bagi anak-anak menyertakan Kartu Keluarga orang tua dan Akte anak
6. Bagi wanita berusia 45 tahun keatas menyertakan Fotokopi KTP
7. Kartu kuning / Suntik meningitis / Surat Kesehatan
8. Membayar uang muka / DP sebesar Rp. 5.000.

KETENTUAN
Include :
1. Akomodasi hotel
2. Tiket Pesawat PP Kelas ekonomi
3. Air Zam-zam @ 5 liter
4. Muthawwif / Guide
5. Bimbingan Manasik Umroh + Konsumsi
6. Ziarah di Arab Saudi menggunakan bus AC, Program kajian islam intensif
7. Visa Umrah

Exclude :
1. Biaya visa progresif 2.000 Saudi Riyal (SAR) pada keberangkatan kedua di tahun hijriah
2. Biaya pengiriman perlengkapan diluar wilayah Depok
3. Biaya pembuatan/perpanjangan masa berlaku passport
4. Tambah nama,surat mahrom, suntik meningitis
5. Pengeluaran Pribadi, laundry, telp & kelebihan bagasi
6. Biaya Airport tax handling bandara, perlengkapan (koper, kain ihram, kain seragam, buku panduan,id card) Rp 1.250.000
7. Makan sahur dan buka puasa

 

Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856-9281-9898
Web : al-umroh.com

Terimakasih.

Minggu, 14 April 2019

KEISTIMEWAAN UMROH DI BULAN RAMADHAN



Bagi umat Muslim, Ramadhan menjadi bulan yang dinanti. Ramadhan juga menjadi bulan yang sarat akan pahala yang berlipat ganda. Tidak heran jika amal ibadah pada bulan ini semakin ditingkatkan. Salah satunya, melakukan umrah. Apa yang membuat umrah ketika Ramadhan begitu istimewa?

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari disebutkan, sesungguhnya umrah pada bulan Ramadhan seperti berhaji bersama Rasulullah SAW. Tidak hanya itu, ada beberapa keutamaan umrah Ramadhan yang bisa didapatkan. Salah satunya, meningkatkan iman Islam karena dengan hadir langsung di Mekkah, kita bisa dapat menyaksikan kebesaran Allah SWT. Kita pun akan termotivasi melakukan shalat-shalat sunah, seperti Tarawih, Tahajud, Dhuha, hingga Witir.

Selain itu, umrah Ramadhan pastinya juga akan dapat meningkatkan akhlak kesabaran, mendapatkan ampunan dosa, dan pastinya memperoleh kesempatan doa yang mustajab. Terlebih lagi umrah Lailatul Qadar pada 10 hari terakhir Ramadhan. Mereka yang pernah merasakan umrah Ramadhan pastinya memiliki rasa kerinduan yang dalam akan suasana Ramadhan di Tanah Suci, mengingat eratnya rasa persaudaraan sesama Muslim di sana.

Sungguh sebuah kenikmatan spiritual yang luar biasa bagi mereka yang melakukan umrah Ramadhan. Sangat mengesankan bisa melakukan ibadah umrah pada saat Ramadhan. Boleh dibilang, umrah saat Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk beramal ibadah maupun merenung sebaik mungkin. Tidak ada tempat yang lebih baik selain Mekkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi).

Walaupun ibadah umrah Ramadhan sangat dianjurkan, jangan lupa mengasah kepekaan sosial. Kesalehan sosial harus dikembangkan secara terpadu. Jadi, ibadah ritual dan ibadah sosial sama-sama diutamakan. Umrah Ramadhan itu utama, tetapi jangan lupa berzakat dan bersedekah.

Ramadhan sangat dinikmati oleh seorang Muslim dan bisa melunakkan hati juga menenteramkannya. Masa untuk tolong menolong dan bekerja sama dalam berbagai kebaikan dan ketaatan serta melaksanakan kebajikan.

Tidak dapat dimungkiri jika umrah saat Ramadhan membutuhkan biaya yang jauh lebih mahal ketimbang bulan-bulan lainnya. Maklum saja, ketika Ramadhan, penginapan sulit didapatkan. Minat umrah yang tinggi saat Ramadhan membuat biaya penginapan menjadi lebih mahal.

Ada baiknya Anda mempersiapkan finansial dan mental untuk memprogram ibadah tahun ini ataupun tahun depan, yaitu melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan karena kenangan dan sejarah indah yang ditorehkan di Tanah Haram tidak akan pernah tertandingi oleh tempat mana pun di atas muka bumi ini.

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Segala ibadah dan kebaikan yang ada di dalamnya akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Dan salah satu ibadah yang dianjurkan dilakukan di bulan Ramadhan selain puasa ramadhan dan cara pelaksanaannya yang merupakan rukun Islam, melakukan ibadah umroh di bulan Ramdhan juga sangat disarankan. Hal ini karena terdapat keutamaan ibadah umroh dan pahala khusus di bulan Ramadhan. Berikut adalah 10 pahala umroh di bulan Ramadhan :

1. Sama dengan haji
Bukhari (1782) dan Muslim (1256) telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar. “Apa yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami?” Dia berkata, “Kami hanya punya dua onta, yang satu dibawa oleh bapak dan anaknya, yang satu lagi kami gunakan untuk menyiram kebun.” Maka nabi berkata,”Jika datang bulan Ramadan, lakukanlah umrah, karena umrah itu sama dengan haji.” Dalam riwayat muslim, “Sama dengan menunaikan haji bersamaku.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

2. Pahala berlipat ganda
Rasulullah SAW bersabda :

يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ، شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فيه فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه

“Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya.” (HR. Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 870)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda : “Shalat di masjidku, lebih utama seribu kali (dibandingkan) shalat di selainnya kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil haram lebih utama Seratus Ribu (dibandingkan) shalat di selainnya.“ (Hadits dishahihkan oleh Al-Mundziri dan Al-Bushoiry. Al-Albany berkata: “Sanadnya shahih sesuai persyaratan Bukhori dan Muslim, Irwaul Ghalil, 4/146).

3. Dikabulkan doanya
Salah satu waktu terkabulnya doa adalah ketika umroh di bulan Ramadhan. Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT saat umroh, Insya Allah doa kita akan dikabulkan. Dari abu huraira, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah, maka jika mereka bermohon kepadanya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya”. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

4. Menjadi tamu Allah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dalam sabdanya, “Orang yang mengerjakan haji dan umroh adalah tamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya niscaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun niscaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat niscaya mereka diberi syafaat”. (Ibnu Majah).

5. Penghapus dosa
Dengan melakukan umroh di bulan Ramadhan, dimana banyak terdapat keistimewaan Ramadhan, maka kita juga akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yaitu:

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: العمرةُ إلى العمرةِ كفَّارَةٌ لمَا بينَهمَا ، والحجُّ المبرورُ ليسَ لهُ جزاءٌ إلا الجنَّةُ

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

6. Jauh dari kefakiran
Rasulullah SAW bersabda: “Iringilah antara ibadah haji dan umroh karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas, dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan surga” (HR. At Tirmidzi, An Nasa’i, dan lainnya).

7. Jihad bagi wanita
Jika  keutamaan jihad dalam Islam biasanya lebih banyak didapatkan oleh lelaki, salah satu jalan jihad yang bisa dilakukan oleh wanita adalah dengan umroh, terutama umroh di bulan Ramadhan. Dari Aisyah RA, ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Rasulallah SAW menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan umroh.” (HR. Ibnu Majah).

8. Mendapat pahala umroh berlipat ganda
Jika umroh di bulan Ramadhan, maka hendaknya menyempatkan diri untuk sholat di mesjid Quba karena pahalanya sama dengan pahala umroh.

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya: “Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.”(Q. S. At Taubah: 108)

Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda: “Barang siapa telah bersuci (berwudlu) di rumaahnya. kemudian mendatangi masjid Quba, lalu shalat di dalamnya dua rakaat, baginya sama dengan pahala umrah.” (Sunan Ibn Majah)

9. Menjadi pribadi yang jauh lebih sabar
Menjalankan puasa Ramadhan sambil melaksanakan umroh merupakan ibadah yang memerlukan kesabaran yang lebih besar dibandingkan ibadah lainnya. Selain harus menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, kita juga harus menjaga diri untuk melaksanakan umroh sesuai dengan tata cara pelaksanaannya dan syarat sah puasa Ramadhan serta rukun puasa Ramadhan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا فَٱعۡبُدۡهُ وَٱصۡطَبِرۡ لِعِبَـٰدَتِهِۦ‌ۚ هَلۡ تَعۡلَمُ لَهُ ۥ سَمِيًّ۬ا

Artinya, “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?’’ (Q.S. Maryam : 65).

10. Wafat saat umroh mendapat pahala hingga kiamat
Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallaahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa keluar dalam melaksanakan haji lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar dalam melaksanakan umrah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang melaksanakan umrah sampai hari kiamat, dan barangsiapa keluar dalam berperang dijalan Allah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang berperang dijalan Allah sampai hari kiamat.”

Wafat saat umroh di bulan Ramadhan berarti ia wafat dalam keadaan melaksanakan dua ibadah sekaligus sehingga pahala yang ia dapatkan hingga kiamat juga menjadi dua pahala ibadah sekaligus, yakni umroh dan puasa. Dari Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang orang yang meninggal dalam kondisi beramal,

مَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Siapa yang menyatakan Laa ilaaha illallah ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan ikrar ini, maka dia masuk surga. Siapa yang berpuasa dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan puasa ini, maka dia masuk surga. Siapa yang sedekah dengan ikhlas mengharap wajah Allah, dan dia akhiri hidupnya dengan sedekah ini, maka dia masuk surga.” (HR. Ahmad 23324 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).


Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran umroh hubungi :
Tlp. 0856.9281.9898
Web : al-umroh.com

Terimakasih.

Selasa, 09 April 2019

HUKUM UMROH



Membahas Hukum Umroh akan sedikin memakan waktu cukup lama jika mulai dari awal perbedaan fatwa akan antara imam Mazhab, jadi ada baiknya anda yang mulai serius lebih baik mempersiapkan bekal kopi dan cimilan ringan agar tidak bete, karena ini akan sedikit membuat anda yang belum pernah melaksanakan Ibadah Umroh Dan Haji tetapi masuk dalam kategori mampu akan berfikir ulang jika menunda-nunda melaksanakan Umroh.

Perbedaan adalah Rahmat Allah sebagai anugrah bagi hambanya, meski terkadang ada sebagian orang yang memperbesar perbedaan menjadi semakin runcing dan berakhir dengan debat kusir tak berujung. Bagi seorang muslim yang mampu ber-Ijtihad berlandaskan Ilmu yang mumpuni untuk menentukan sebuah Hukum dan menjalankan syariat Islam sesuai dengan Ijtihad nya bukanlah suatu masalah seperti hal nya Hukum Umroh. Namun bagi orang awam seperti kita ( saya ) yang tidak mampu untuk ber-Ijtihad maka mengikuti Imam Mazhab adalah suatu keharusan agar tidak tersesat dalam menjalankan Hukum-hukum syari'at.

Kembali pada permasalahan Hukum Umroh yang memang ulama mazhab berbeda pendapat akan hal ini, lalu bagi kita muslim Indonesia yang mayoritas mengikuti mazhab Imam Syafi'i bagaimana ?

Hukum Umroh Sunnah
Ijma dari para ulama tentang keutamaan yang besar dari ibadah umroh bagi yang melaksanakan, akan tetapi ada perbedaan pandangan dari para imam mazhab tentang Hukum Umroh bagi seorang muslim menurut Imam Abu Hanifah dan juga Imam Malik adalah Sunnah ( سنة ) tidak berdosa jika meninggalkan nya akan tetapi sangat bagus jika dilaksanakan, mereka bersandar pada Dalil hadis Rasulullah.

dalail-hukum-umroh-sunnah
Dalam hadist diatas secara gamblang bahwa Rasulullah menjawab tidak tatkala ditanya tentang kewajiban Umroh, akan tetapi permasalahan yang lebih fundamental adalah dengan keshahihan hadist tersebut yang diragukan banyak ulama.

Ibnu Abdilbar berkata bahwa dalam riwayat sanadnya ada beberapa yang dinilai tidak sahih, dan menurutnya hadist ini tidak bisa dijadikan dalil sandaran Hukum Umroh.

Imam Syafi'i mengatakan hadis ini dha'if jadi tidak bisa di jadikan dalil, ia menambahkan tidak ada satu riwayatpun yang mengatakan bahwa Hukum Umroh adalah sunnah.


Hukum Umroh Wajib
Berbeda pandangan dengan imam Abu Hanifah Dan Imam Malik, Imam Syafi'i yang dikenal dengan kehati-hatiannya dan Imam Ahmad Mengatakan Hukum Ummroh adalah Wajib berdasarkan Hadis :

Menurut Imam Syafi'i hadis ini lebih kuat dengan predikat Sahih Imam Buchori dan Muslim dan juga di shahih kan oleh Albani, juga masih banyak lagi hadis yang menerangkan hal serupa yang menyebutkan bahwa Hukum Umroh adalah Wajib.

Hukum Umroh Wajib Bagi Muslim Bermazhab Syafi'i
Sebagai seorang muslim yang tidak mampu untuk berIjtihad sendiri maka bermazhab menjadi pilihan terbaik, dan penduduk Indonesia yang beragama Islam mayoritas mengikuti mazhab Imam Syafi'i seyogyanya mengikuti Syariat Hukum Islam sesuai dengan yang di ikuti ( mazhab Syafi'i ), nah, Berarti Hukum Umroh untuk mayoritas muslim Indonesia adalah WAJIB.

Untuk yang tidak atau belum mampu mereka belum terkena kewajiban tersebut, karena Haji Dan Umroh diwajibkan hanya kepada orang yang mampu melaksanakannya, baik secara fisik dan meteri untuk Biaya Umroh, akan tetapi berbeda dengan haji yang pemberangkatannya diatur dan di gilir dan hanya bisa dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, Umroh bisa dilaksanakan kapan saja meski waktu terbaik nya adalah Umroh Ramadhan.


Hukum Umroh Dengan Uang Hutang
Hukum Umroh Dengan Uang Hutang atau dana talangan bagaimana ???.
Kembali pada Hukum hutang yang sebenarnya dibolehkan, akan tetapi dari pandangan banyak ulama bisa disimpulkan bahwa hutang yang tidak berhubungan dengan kebutuhan Primer yang mendesak sangat tidak dianjurkan, karena tatkala berhutang maka kita akan terikat dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, dan kewajiban yang berhubungan dengan waktu yang akan datang adalah suatu ikatan yang sebenarnya tidak bisa pastikan.

Perlu di ingat bahwa waktu adalah hal Gaib yang tidak diketahui, bagaimana kita berhutang dan menanggung kewajiban hingga rentang waktu cukup panjang, padahal kita tidak bisa menentukan apa yang akan terjadi esok hari.

Kisah masyhur Amirul Mukminin Umar Ibnu Khattab yang ingin berhutan untuk membelikan pakaian untuk anaknya pada bendahara baitul mall saat masa pemerintahan nya, yang akhirnya ia tidak jadi berhutang karena ia tidak bisa mmastika apa yang akan terjadi esok hari.
Jika ada kritik dan saran atas penulisan, pembahasan maupun dalil tentang Hukum Umroh dalam artikel ini mohon hubungi admin agar bisa diperbaiki.

Ulama sepakat bahwa hukum melaksanakan haji itu fardu ain seumur hidup hanya sekali bagi yang mampu. Namun demikian, ulama berbeda pendapat mengenai hukum umrah. Syekh Wahbah al-Zuhaili menjelaskan dalam al-Fiqhul Islami wa Adillatuh sebagai berikut :

Menurut ulama mazhab Hanafi dan dua pendapat paling unggul di antara ulama mazhab Maliki, melakukan umrah itu sunah muakad selama seumur hidup satu kali.

Pendapat tersebut, menurut Syekh Wahbah, didasarkan atas hadis-hadis tentang fondasi Islam itu ada lima. Di antara yang disebutkan hanyalah kewajiban haji, tidak disebutkan mengenai umrah. Selain itu, menurut Syekh Wahbah, pendapat tersebut didasarkan pada hadis riwayat Jabir dan Abu Hurairah demikian :

Diriwayatkan bahwa ada seorang Arab badui yang datang pada Nabi saw. “Wahai Rasul, aku ingin tahu tentang umrah, apa umrah itu wajib?” tanya Arab badui penasaran. Rasulullah menjawab, “Umrah tidak wajib. Tapi kalau kamu umrah itu lebih baik.” Dalam riwayat lain menggunakan redaksi lebih utama. (HR. Tirmidzi)

Haji itu bagaikan jihad, dan umrah itu ibadah sunah. (HR Baihaqi dan Darqutni).

Namun demikian, Syekh Wahbah lebih memilih pendapat yang menyatakan bahwa umrah itu wajib seumur hidup sekali bagi yang mampu sebagaimana ibadah haji. Menurut Syekh Wahbah, pendapat ini dipelopori kaul azhar ulama mazhab Syafii dan Hambali. Alasannya, hadis-hadis di atas itu daif, dan terdapat dalil Alquran yang menyatakan kewajiban haji dan umrah dengan redaksi perintah (shigatul amr) sebagaimana firman Allah Swt. Berikut :
Yang artinya :
“Sempurnakanlah haji dan umrah kalian karena Allah” (Q.S. al-Baqarah; 196)

Selain itu, terdapat hadis yang diriwayatkan Aisyah yang mengindikasikan bahwa umrah itu wajib sebagaimana berikut :
Yang artinya :
 “Aku bertanya pada Rasulullah,” kata Aisyah. “Rasul, apaka perempuan itu wajib jihad?” “Iya, perempuan itu wajib jihad yang di dalamnya tidak ada peperangan, yaitu melakukan haji dan umrah” (HR Ibnu Majah dan Baihaqi).

Dari pendapat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa umrah itu paling tidak dilakukan seumur hidup sekali, baik menurut pendapat yang menganggapnya wajib maupun sunah. Bagi ulama yang menganggapnya sunah, umrah kedua, ketiga, dan seterusnya sudah tidak dianggap sunah muakad lagi, alias mubah.


Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856.9281.9898
Web : al-umroh.com

Terimakasih.

PERBEDAAN UMROH DAN HAJI

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki banyak ragam budaya, agama, ras, suku, dll. Tapi berbicara soal ...