Tata cara umrah dan larangan umrah perlu diketahui oleh
semua umat muslim sebab ibadah ini mendatangkan banyak pahala dari Allah Swt.
Umrah berasal dari kata ‘itimar nan berarti berziarah. Dalam pengertiannya,
istilah umrah bisa dimaknai sebagai salah satu ibadah dalam Islam dengan
menziarahi Ka’bah.
Tujuan ibadah umrah ialah buat beribadah kepada Allah
disertai dengan aplikasi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Jika dilihat
sekilas, tata cara umrah mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilakukan dengan
melaksanakan beberapa ritual ibadah di kota Mekkah, khususnya di Masjidil
Haram.
Umrah bila didefinisakan secara syari’ah, yaitu tawaf di
Ka’bah serta sa’i di antara Shofa dan Marwah sesudah memakai baju ihram di
Miqat. Umrah sering disebut sebagai haji kecil. Berbeda halnya dengan haji,
aplikasi umrah tak terikat dengan waktu.
larangan umrah perlu diketahui karena umrah dapat dilakukan
oleh kaum muslimin di sembarang waktu, di setiap hari, bulan, atau setiap
tahun. Untuk ibadah haji, dilaksanakan pada beberapa hari antara 8 Dzulhijjah
sampai dengan 12 Dzulhijjah. Disparitas umrah dan haji ialah ibadah umrah cukup
dilaksanakan di Mekkah, sedangkan aplikasi ibadah haji dilakukan sampai di luar
Mekkah.
Terdapat disparitas pendapat mengenai hukum melaksanakan
ibadah umrah di antara kalangan ulama. Imam Syafi’ie dan Imam Ahmad berpendapat
bahwa hukum ibadah umrah adalah wajib bagi umat musli. Sementara, ulama dari
mahzab Malikiyah dan Hanafiyah berpendapat bahwa ibadah umrah masuk dalam
kategori ibadah sunah mu’akkad.
Sangat penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tata cara
ibadah umrah yang benar. Jangan sampai ketidaktahuan membuat jemaah melanggar
larangan yang ada.
Umrah berasal dari kata 'itimar yang berarti berziarah.
Dalam pengertiannya, istilah umrah bisa dimaknai sebagai salah satu ibadah
dalam Islam dengan menziarahi Kabah.
Tujuan umrah tentu saja beribadah kepada Allah disertai
dengan aplikasi rukun-rukun dan syarat-syaratnya. Tak heran, setiap muslim
harus mengetahui tata cara ibadah umrah yang benar.
Dilihat sekilas, tata cara umrah mirip dengan ibadah haji.
Umrah dilakukan dengan melaksanakan beberapa ritual ibadah di kota Mekah,
khususnya di Masjidil Haram.
Namun bedanya, umrah dapat dilakukan oleh kaum muslimin di
sembarang waktu, di setiap hari, bulan atau setiap tahun. Sementara untuk ibadah
haji, dilaksanakan pada beberapa hari antara 8 Dzulhijjah sampai dengan 12
Dzulhijjah.
Apa saja hal-hal yang larangan saat Umroh?
1. Menggunting Kuku
Di saat Umroh, tak dibolehkan untuk menggunting kuku.
Sebelum Umroh, ada baiknya kita bersihkan anggota tubuh. Itulah gunanya membaca
larangan-larangan sebelum Umroh. Jadi, tubuh kita sudah bersih sebelum Ihram.
2. Memakai Wangi-wangian
Anda dilarang menggunakan parfun saat sudah niat Ihram. Baik
itu parfum yang melekat di pakaian maupun yang menempel di badan. Anda juga
dianjurkan untuk tidak menggunakan minyak angina atau balsam karena itupun
mengandung wangi-wangian. Namun, bagi laki-laki yang ingin menggunakan parfum,
Anda bisa menggunakannya saat mandi Sunnah sebelum niat Umroh.
3. Berhungan Suami Istri
Jika sudah berihram, suami istri yang sedang menunaikan
ibadah umroh diharuskan untuk menjaga ihramnya. Jamaah dilarang untuk melakukan
sesuatu yang mengundang syahwat.
4. Merusak Tanaman
Nah, itu juga penting. Merusak tanaman pun termasuk bagian
dari hal yang dilarang saat Umroh. Memetik Bungan dan dedaunan pun tak boleh
dilakukan.
5. Melamar, Menikah atau Menikahkan
Untuk larangan saat umroh yang terakhir ini mungkin terkesan
janggal. Namun, pada zaman dahulu perjalanan Umroh itu butuh waktu
berbulan-bulan. Disitulah para jamaah memiliki kemungkinan untuk melakukan
khitbah, menikahkan atau menikah.
6. Memburu atau Membunuh Hewan
Seperti yang tertuang dalam Surat Al Maidah ayat 95, para
jamaah yang hendak umroh tidak diperbolehkan untuk menangkap binatang ketika
sedang berihram. Karena pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat yang ingin
melaksanakan umroh biasanya berburu hewan dikarenakan perlu waktu berhari-hari
untuk bisa sampai di Tanah Suci. Ini unutk memenuhi persediaan makanan yang
hampir habis.
7. Mencabut atau Mencukur Rambut di Badan
Anda pun tak boleh mencabut atau mencukur rambut. Jika
ketahuan mencabut atau mencukur rambut, Anda akan diharuskaan untuk menunaikan
dam, sedekat atau fidyah.
8. Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang
ada jahitannya dan tidak boleh menutup kepala
Ibnu Umar ra berkata seorang sahabat telah bertanya kepada
Nabi SAW,” Wahai utusan Allah, pakaian apa yang boleh dikenakan bagi orang yang
berihram?”, Beliau menjawab “ Tidak boleh mengenakan baju, sorban, celana topi
dan khuf ( sarung kaki yang terbuat dari kulit), kecuali seseorang yang tidak
mendapatkan sandal, maka pakailah khuf, namun hendaklah ia memotongnya dari
bawah dua mata kakinya dan janganlah kamu mengenakan pakaian yang dicelup
dengan pewarna atau warna merah”.
9. Bagi wanita tidak boleh menutup wajah dan dua tapak
tangannya
Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi bersabda “ janganlah seorang
wanita berihram mengenakan cadar dan jangan pula menggunakan kaos tangan”.
Namun boleh bagi wanita menutupi wajahnya bila ada laki-laki
yang lewat di dekatnya
10. Berbuat kekerasan seperti bertengkar atau berkelahi.
Seperti yang dijelaskan dalam surat Al Baqarah ayat 197 “,
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat
fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji”.
Demikianlah 10 hal yang dilarang dilakukan pada saat
mengerjakan ihram dalam ibadah haji maupun umroh. Semoga bermanfaat.
Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp. 0856.9281.9898
Web : Al-umroh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar