Sabtu, 30 Maret 2019

HUKUM MELAKSANAKAN UMROH DENGAN BERHUTANG



Ibadah umrah atau yang lebih dikenal dengan haji kecil merupakan bentuk ibadah yang diimpika oleh hampir semua umat muslim di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri ibadah umrah bisa dikatakan lebih banyak diminati sebab mereka bisa menyempatkan diri untuk berkunjung ke tanah suci sewaktu-waktu. Tanpa harus menunggu waktu antrean yang lama sebagaimana ibadah Haji. Ibadah umrah merupakan salah satu anjuran Allah SWT hanya kepada mereka yang telah mampu.

Dalam Firman lainnya yakni Surat Al-Baqarah ayat 196 yang artinya:

“Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.”

Artinya bahwa ibadah haji dan umrah memiliki esensi yang sama sebagai bentuk ibadah dengan cara mendekatkan diri di tempat yang paling dekat dengan Allah. Serta keutamaan ibadah umrah sebagaimana keutamaan ibadah haji juga besar manfaatnya bagi keimanan seseorang. Sebagaimana dijelaskan paragraf sebelumnya bahwa syarat wajib  haji atau Umrah hanya diwajibkan kepada mereka yang telah mampu. Dalam artian mampu ini adalah dari segi ekonomi atau kemampuan keuangan.

Sedangkan bagi mereka yang kekurangan tentunya tidak di wajibkan. Namun, dimasyarakat tercapat sebuah fenomena dimana sebagian dari mereka memutuskan untuk berhutang agar bisa pergi ke tanah suci dalam rangka melaksanakan ibadah umrah. Islam sendiri tidak melarang dalam urusan hutang berutang namun, yang dilarang adalah bentuk hutang berutang yang mendekati riba atau jelas-jelas riba.

Fenomena ini tidak dapat dipisahkan sebab, terkadang ada sifat manusia yang merasa ingin dianggap berpengaruh dan posisinya berada saat sudah menjalankan ibadah umrah. Bagaimanakan islam memandang hal ini, maka artikel berikut akan mengupas mengenai hukum ibadah umrah dengan berhutang .

Dalam Surah Ali Imran ayat 96-97, di mana Allah berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkati, dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah ia. Dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah. Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan) semesta alam.”

Hukum Bagi yang Tidak Memiliki Kemampuan Membayar Hutang
Bagi yang belum memiliki kemampuan, tidak perlu memaksakan diri berhutang. Al-Hattob rahimahullah menerangkan dalam kitabnya Mawāhib Al-Jalil fi Syarhi Mukhtashar Khalil,

من لا يمكنه الوصول إلى مكة إلا بأن يستدين مالا في ذمته ولا جهة وفاء له فإن الحج لا يجب عليه لعدم استطاعته وهذا متفق عليه، وأما من له جهة وفاء فهو مستطيع إذا كان في تلك الجهة ما يمكنه به الوصول إلى مكة

“Siapa yang tidak bisa sampai ke kota Makkah (untuk menunaikan haji atau umrah) kecuali dengan berhutang, sementara ia tidak memiliki harapan dapat melunasi hutangnya, maka ia tidak diwajibkan untuk berhaji. Karena ia tidak mampu. Ini sudah menjadi kesepakatan para ulama”.

Menurut pendapat para ulama mengeaskan bahwa jika anda berhutang untuk dipakai dalam ibdah umrah namun tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya maka hal ini tidak diperbolehkan. Dan kewajiban atas ibadah tersebut tidak wajib dilakukan. Karena Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuan. Sebagaimana FirmanNya berikut ini :

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. At-Thalaq : 7).

Hukum Ibadah Umrah dengan Berhutang

Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘ash radhiyallahu’anhuma, dari Nabi shallallahualaihi wa sallam beliau bersabda,

يغفر للشهيد كل ذنب إلا الدين

“Seorang yang mati syahid diampuni seluruh dosanya kecuali hutang yang belum ia bayar. (HR. Muslim).

Hutang merupakan sesuatu yang hukumnya wajib di bayar. Meskipun berhutang kepada saudara atau orang tua sendiri tentunya tetap ada kewajiban untuk di bayar. Sebab ketika ia meninggal kelak, hutang yang belum dilunasinya akan selalu membebaninya sebagaimana dalam hadist berikut :

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

نَفْسُ الْـمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّىٰ يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin itu terkatung-katung dengan sebab utangnya sampai hutang dilunas”

Sebagai makhluk sosial yang memiliki kebutuhan pastinya manusia tidak bisa melepaskan diri dari hutang. Namun, bagaimana jika berhutang ini dijadikam sebagai alasan untuk bisa melaksanakan ibadah. Seperti misal ingin melaksanakan umrah namun dengan berhutang. Tentunya terdapat 2 perbedaan pandangan dalam hukum ibadah umrah dengan berhutang yang akan dijelaskan dalam poin berikut ini.

Hukum Bagi yang Memiliki Kemampuan untuk Membayar Hutang
مَنْ لَا يُمْكِنُهُ الْوُصُولُ إِلَى مَكَّةَ إِلَّا بِأَنْ يَسْتَدِينَ مَالًا فِي ذِمَّتِهِ وَلَا جِهَةَ وَفَاءٍ لَهُ فَإِنَّ الْحَجَّ لَا يَجِبُ عَلَيْهِ لِعَدَمِ اسْتِطَاعَتِهِ وَهَذَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَأَمَّا مَنْ لَهُ جِهَةُ وَفَاءٍ فَهُوَ مَسْتَطِيعٌ إِذَا كَانَ فِى تِلْكَ الْجِهَةِ مَا يُمْكِنُهُ بِهِ الْوُصُولُ إِلَى مَكَّةَ

“Barang siapa yang tidak mungkin bisa sampai ke Makkah kecuali dengan berhutang dan ia tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya, maka ia tidak wajib haji karena ketidakmampuannya. Ini adalah pandangan yang disepakati para ulama. Adapun orang yang bisa mampu membayarnya, maka dikategorikan sebagai orang yang mampu seandainya ketika ia berhutang memungkin baginya untuk bisa sampai ke Makkah”. (Al-Haththab ar-Ru’aini, Mawabib al-Jalil Syarhu Mukhatshar al-Khalil, Bairut-Daru ‘Alam al-Kutub, 1423 H/2003 M, juz, III, h. 468).

Dalam hal ini, jika seseorang yang berhutang untuk kepentingan pelaksanaan ibadah umrahnya memiliki kemampuan untuk melunasinya. Maka tentunya hukum berhutang untuk ibadah umrah diperbolehkan. Sebagai contoj misalnya seorang karyawan yang memiliki gaji tetap perbulannya. Kemudian saat keberangkatan bertepatan dengan saat ia belum menerima gaji. Maka tentunia diperbolehkan untuk berhutang demi lancarnya pelaksanaan obadah umrahnya tersebut. Saat telah kembali dari ibadah maka ia wajib mengembalikan pinjaman atau hutang tersebut.

Secara ekonomi tentunya seorang yang memiliki penghasilan tetap pasti akan memiliki kemampuan untuk membayar hutangnya. Hal inj berbeda dengan mereka yang todak memiliki penghasilan tetap tentunya akan kesulitan untuk bisa melunasi hutangnya. Sehingga tentunya ubadah umrah sekali lagi ditegaskan hanya wajib kepada mereka yang telah mampu. Sedangkan bagi mereka yang belum mampu, agar tidak memaksakan diri dengan berhutang yang nantinya malah akan membebani kehidupan mereka sendiri.

Itulah hukum ibadah umrah dengan berhutang menurut islam. Semoga dengan informasi ini akan semakin menambah pengetahuan anda sekaligus kita semua diberi kemampuan agar bisa melaksanakan ibadah umrah dan berkunjung ke tanah suci sebagai rumah Allah. Serta merupakan cara menghilangkan stress dalam islam , cara menghilangkan kesedihan menurut islam , serta sebagai cara meningkatkan akhlak . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.


Untukinformasilebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp.0856.9281.9898
Web : Al-umroh.com

Jumat, 29 Maret 2019

PENGERTIAN UMROH DAN DALILNYA MENURUT AL-QU'RAN



Definisi umrah adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam yang pelaksanaannya hampir mirip dengan pelaksanaan ibadah haji. Ibadah umrah dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci mekah khususnya di Masjidil Haram.

Pada istilah teknis Syari'ah, umrah berarti melaksanakan tawaf di ka'bah dan sa'i antara shofa dan marwah, setelah memakai ihram yang di ambil dari miqat, atau yang sering di sebut dengan haji kecil.

Pengertian umrah dilihat dari segi bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, umrah berarti berkunjung atau kunjungan (ziarah) ke tempat suci sebagai bagian dari upacara naik haji, dilakukan setiba di Mekah dengan cara berihram, tawaf, sai, dan bercukur, tanpa wukuf di padang Arafah, yang pelaksanaannya di lakukan berbarengan waktu haji atau di luar waktu haji.

Sedangkan umrah dalam Al-Quran di bahas dalam surat Al-Baqarah ayat 158 dan surat Al-Baqarah ayat 196.

Al-Baqarah 158
yang artinya :
Sesungguhnya shaffa dan marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah [102]. Maka Barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah, maka tidak ada dosa baginya [103] mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah maha mensyukuri [104] lagi maha mengetahui.

Al-Baqarah 196
yang artinya :
Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban [120] yang mudah di dapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu [121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihan. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban.

apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah di dapat. tetapi jika ia menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. itulah sepuluh (hari) yang sempurnah. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (disekitar) masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

Demikianlah mengenai definisi umrah beserta dalilnya menurut Alquran dan ahlinya, ya Allah mudahkanlah kami agar kami dapat melaksanakan perintahmu yaitu melaksanakn ibadah haji maupun umrah, aamiin.

Hukum Umrah
Dalil-dalil Hukum Umrah adalah Sunnah Mu'akkadah
Pendapat para ulama ini berdasarkan kepada sabda Nabi SAW yang ketika ditanya  tentang hukum melaksnakan umroh, apakah ia wajib atau tidak? Beliau mnjawab,” Tidak. Namun jika kalian umroh, maka itu lebih baik.” Juga berdasarkan sabda Nabi SAW:

Haji adalah jihad, sementara umrah hanya tathawwu’.
Alasan lainnya yang dijadikan dalil bahwa ibadah umrah sunnah adalah bahwa umrah merupakan ibadah yang tidak ditentukan waktunya, maka umroh pun tidak wajib sebagaimana halnya thawaf mujarad.

Pendapat Kedua : Umroh Hukumnya Wajib, Terutama bagi Orang-orang yang Diwajibkan Haji.

Pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafi’i menurut versi yang paling sahih di antara kedua pendapatnya, Imam Ahmad menurut versi lain, Ibnu Hazm, sebagian ulama mazhab Maliki, kalangan mazhab Imamiyyah, Asy-Sya’bi, dan Ats-Tsauri.
Pendapat ini juga merupakan pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat dan lainnya, dan mereka bersepakat bahwa pelaksanaannya hanya satukali seumur hidup sebgaimana halnya ibadah haji.

Waktu Ibadah Umroh
Sesuai paparan mengenai pengertian umroh di atas, kita bisa tarik kesimpulan bahwa ibadah umrah dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari yang dimakruhkan seprti hari 'Arafah, Nahar & Tasyriq. Berbedaannya dengan ibadah hajji adalah ibadah hajji waktunya hannya antara tangal 08 sampai dengan 12 Dzulhijjah.

Ibadah ‘umroh ini dapat langsung dilakukan dengan ibadah haji, yaitu dengan cara melakukan hajji secara tamattu’ atau qiran. Kenapa? Karena dalam hajji tamattu’ dan hajji qiron sudah ada ‘umroh di dalam kedua hajji tersebut.

Karena umroh waktunya yang tidak terikat, waktunya pun dapat disesuaikan dengan jadwal kerja atau dengan liburan anak anak sekolah atau dengan memanfa'atkan momen momen tertntu seperti halnya tahun baru, musim semi di daratan Eropa yang berimbas ke beberapa negara negara Islam sekitarnya, pada bulan suci Ramadhan, dan lain lain.

Syarat dan Rukun Wajib Ibadah Umroh
Memahami pengertian umroh dan yang terkait kurang lengkap tanpa mengetahui syarat dan rukun umroh.

1. Syarat Umroh
Beragama Islam
Telah aqil baligh (dewasa dan berakal sehat), meskipun Anda dapat mengajak anak-anak untuk melakukannya, namun umroh yang sah tetaplah bagi mereka yang telah akil baligh. Namun perjalanan umroh bagi anak-anak dapat dianggap sebagai sarana edukasi pendidikan agama Islam
Merdeka (bukan budak)
Ishtitho'ah (mampu)
Apabila seseorang tersebut tidak memenuhi syarat diatas maka gugurlah kewajiban umroh orang itu.

2. Rukun Umroh
Niat Ihram
Melakukan thawaf umroh
Sa’i (berlari-lari kecil) antara Shofa dan Marwah
Bertahallul (mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala)

Rukun Umroh diatas harus dilakukan berurutan dan tidak boleh ditinggalkan salah satu rukunnya, karena bila tidak dilakukan akan menyebabkan umrohnya tidak sah dan harus diulang kembali.

Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian umroh, hukum dan keutamaan umroh, syarat dan rukun umroh. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menambah wawwasan kita mengenai ibadah haji dan umroh. Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin.


Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran umroh hubungi :
Tlp. 0856.9281.9898
Web : Al-umroh.com

Kamis, 28 Maret 2019

TAHAPAN TAHAPAN UMROH




Berlakunya sistem kuota membuat antrean untuk menjalankan ibadah haji menjadi semakin lama. Karena itu, ibadah umroh menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang belum berkesempatan berhaji ke Tanah Suci.
Jika dilihat sekilas, tata cara umroh sedikit berbeda dari ibadah haji. Perbedaan tata cara umroh dari haji adalah pada waktu dan tempat pelaksanaan ibadah.

Dalam tata cara umroh, jamaah melaksanakan beberapa ritual ibadah di kota Mekah, khususnya di Masjidil Haram. Mereka bisa mengerjakan ibadah umroh sewaktu-waktu, setiap hari, setiap bulan, setiap tahun, kecuali waktu-waktu yang dilarang.
Sedangkan untuk ibadah haji, hanya dapat dilaksanakan pada beberapa hari antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Dzulhijjah.

Selain itu, ada beberapa perbedaan masalah tempat ketika melakukan ibadah umroh dan haji. Dalam tata cara umroh, tidak ada syariat wukuf dan mabit (tinggal/menetap).
Jadi, dalam tata cara umroh, jamaah tidak perlu pergi ke Arafah, Mina dan Muzdalifah. Sementara untuk jamaah haji, mereka harus mengunjungi ketiga tempat tersebut karena termasuk rukun dan wajib haji.

Dari segi jumlah dan jenis ibadah, juga ada perbedaan. Dalam tata cara umroh hanya melakukan ihram dan niat, thawaf, sai serta tahallul. Yakni jika telah selesai sai maka melakukan tahallul dengan menggunting rambut atau mencukur gundul.
Sementara itu, ibadah haji adalah ibadah umroh (ihram dan niat, thawaf, sai serta tahallul) ditambah dengan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumroh dan mabit di Mina.

Dari segi waktu, pelaksanaan umroh dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari Arafah yaitu tanggal 10 Zulhijjah dan hari-hari Tasyrik yaitu tanggal 11,12,13 Zulhijjah.
Jadi, inti dari proses ibadah haji adalah wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah selepas matahari tergelincir sampai Magrib. Apabila hal itu tidak dilakukan maka seseorang tidak dapat dikatakan sudah berhaji.

Sedangkan tata cara umroh intinya hanya melakukan thawaf dan sai. Keduanya didahului dengan memakai pakaian ihram di miqat (tempat) yang telah ditentukan dan diakhiri dengan tahallul (bercukur).
Setiap muslim harus mengetahui tata cara ibadah umroh lengkap sesuai sunnah, beserta doa, bacaan dan keistimewaannya. Karena tujuan umroh adalah beribadah kepada Allah dengan mengikuti syarat dan rukun tertentu.

Seperti halnya sholat yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam, rangkaian tata cara umroh juga diawali dengan berihram (niat umroh) dan diakhiri dengan bertahallul (mencukur sebagian rambut).

Keistimewaan ibadah umroh
Meski bukan yang utama, ibadah umroh tak kalah istimewanya dengan haji. Agar lebih memahami, berikut Dream berikan ulasan mengenai 6 keistimewaan ibadah umroh.

1. Ibadah umroh yang satu kepada umroh berikutnya adalah Kaffaroh atau penghapus dosa
Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kita di antara pelaksanaan umroh yang satu dengan umroh berikutnya. Sederhananya begini, bila 5 atau 10 tahun lalu kita sudah melaksanakan umroh, tahun berikutnya berkesempatan untuk melakukan umroh, maka dosa-dosa di antara kedua waktu umroh tersebut akan diampuni Allah SWT.

2. Umroh adalah jihad bagi para wanita dan orang yang lemah
Para ibu dan kaum wanita umumnya serta mereka yang lemah fisik pada masa Rasulullah SAW, tak bisa ikut berjihad atau berperang. Namun mereka masih mendapatkan fadillah pahala jihad dengan cara melaksanakan ibadah umroh.

3. Jemaah umroh adalah tamu-tamu Allah yang doanya dikabulkan
Ibadah haji dan umroh menjadi istimewa karena orang yang datang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah tersebut adalah tamu Allah SWT. Begitulah biasa disebut dan memang Rasulullah SAW menyebutkannya demikian. Jemaah haji dan umroh adalah tamu undangan Allah SWT sehingga apa yang diminta sang tamu akan dikabulkan oleh-Nya. Ini adalah bentuk keistimewaan yang paling istimewa.

4. Wafat saat menjalankan ibadah umroh pahalanya dicatat sampai hari kiamat
Keutamaan orang-orang yang wafat dalam perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, serta keutamaan orang yang wafat dalam keadaan berihram (di tengah pelaksanaan ibadah haji dan umroh) adalah mendapatkan anugerah pahalanya dicatat sampai hari kiamat. Semuanya termaktub jelas dalam hadits.

5. Ibadah umroh bisa menghilangkan kefakiran
Bila kita melihat saudara kita yang setelah pulang dari haji atau umroh maka terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus dan keluarganya bertambah berkah, itulah salah satu fadillah ibadah tersebut. Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat haji dan umroh akan diganti oleh Allah SWT dengan berlipat-lipat.

6. Fadillah pahala satu kali umroh dengan sholat dua rakaat di Masjid Quba
Sholat di Masjid Quba memiliki keutamaan tersendiri. Menurut Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: " Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian mendatangi Masjid Quba, lalu ia sholat di dalamnya, maka baginya pahala seperti pahala umroh." (HR. Tirmizi no. 298, Ibnu Majah no. 1401)

Masjid Quba ini terletak di luar kota Madinah. Jadi, mengingat fadillah sholat di Masjid Quba yang sangat besar, maka bila kita sudah berada di Madinah dalam rangka menjalankan ibadah umroh atau haji, jangan sampai lupa melakukan sholat di Masjid Quba.


Tata cara pelaksanaan umroh
Tata cara pelaksanaan umroh dimulai dengan membaca niat dan memakai pakaian ihram dari miqat-miqat yang telah ditentukan. Miqat adalah garis start seorang jamaah yang hendak melakukan ibadah umroh.
Dengan kata lain miqat adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang ke dalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar 'Ali.
Di miqat yang terletak di Madinah ini, para jamaah melakukan persiapan sebelum ihram, mulai dengan mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudhu dan mengerjakan sholat sunnah ihram 2 rakaat.
Setelah itu niat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat umroh yaitu Labbaikallahumma 'umratan. Yang artinya 'Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh'.

2. Setelah mengenakan pakaian ihram, seorang jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat.
Bagi pria, dilarang :
  1. memakai pakaian biasa
  2. memakai alas kaki yang menutupi mata kaki
  3. menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya

Bagi wanita, dilarang :
  1. memakai kaos tangan
  2. menutup muka

Bagi pria dan wanita, dilarang :
  1. memakai wangi-wangian
  2. memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu
  3. memburu atau mematikan binatang apa pun
  4. menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
  5. bermesraan atau berhubungan intim
  6. mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor
  7. memotong tanaman di sekitar Mekah

3. Menuju Masjidil Haram di Mekah
Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika umroh dan haji.
LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK. LABBAIK LAA SYARIKA LAKA LABBAIK. INNAL HAMDA WAN NI’MATA LAKA WAL MULK LAA SYARIKA LAK
Artinya:
" Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu"

Akhir waktu membaca talbiyah untuk umroh adalah saat akan memulai thawaf.

4. Melakukan thawaf.
Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram lewat pintu mana saja, tapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa BISMILLAH WASH SHOLATU WAS SALAMU ‘ALA RASULULLAH. ALLAHUMMAFTAHLI ABWABA RAHMATIKA

Artinya: Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.

Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Di sini jamaah diberi pilihan antara lain :
  1. Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad
  2. Istilam dan Taqbil yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad
  3. Istilam yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium, atau
  4. Melambaikan tangan atau benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium tapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)


Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu sampai tujuh. Jika tidak mampu mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena alasan keamanan akibat banyaknya jamaah yang umroh, maka bisa memilih istilam dengan tangan atau benda, atau hanya melambaikan tangan atau benda yang kita pegang.

Pada putaran 1-3 jamaah pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara umroh wanita tidak ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.
Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad, yaitu:

RABBANA ATINA FIDDUNYA HASANATAN WA FIL AKHIRATI HASANATA WA QINA ‘ADZABANAR
Artinya:
" Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

5. Sholat 2 rakaat di depan Maqom Ibrahim
Maqom Ibrahim bukanlah kuburan dan tidak pula tempat yang terkait dengan kuburan lain. Namun di tempat itu Nabi Ibrahim pernah berdiri dalam rangka membangun Kabah. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

6. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam.
Sebelum minum air zam-zam, membaca doa :
ALLAHUMMA INNI ASALUKA 'ILMAN NAFI'AN WA RISQON WAASI'AN WA SYIFAA'AN MIN KULLI DAA'IN WA SAQOMIN BI ROMHATIKA YA ARHAMAR ROHIMIIN

Artinya:
" Ya Allah, aku mohon padaMu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas dan kesembuhan dari segala penyakit."

7. Melakukan sai antara Safa dan Marwah 7 kali bolak balik.
Sai dimulai dari Safa ke Marwah yang dihitung sebagai satu kali perjalanan. Jadi, Safa ke Marwah 1, Marwah ke Safa 2, dan seterusnya. Sai berakhir di Marwah. Sai dikerjakan dengan berjalan, tapi pada batas di antara 2 lampu hijau, berlari-lari kecil.

Sai ini merupakan penghargaan Allah SWT kepada istri Nabi Ibrahim. Saat itu istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, bolak-balik antara Safa dan Marwah sebanyak 7 kali dalam rangka mencari  air untuk minum putra beliau yaitu Nabi Ismail.

8. Melakukan tahallul
Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh yang ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi jika tidak sampai gundul tak mengapa. Sedangkan untuk tata cara umroh wanita hanya dicukur ala kadarnya.
Dengan melakukan tahallul, maka sudah sempurna tata cara ibadah umroh lengkap sesuai sunnah.








































Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi :
Tlp.0856.9281.9898
Web : al-umroh.com

Selasa, 26 Maret 2019

PERBEDAAN HAJI DAN UMROH



Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam, istilah Haji dan Umroh sebenarnya sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Haji dan Umroh merupakan impian semua umat Islam karena untuk melaksanakannya membutuhkan persiapan yang lebih, khususnya persiapan dari segi biaya dan fisik untuk bisa pergi ke Makkah Al-Mukaramah.

Haji dan umroh merupakan ibadah yang bersifat maliah mahdhoh atau yang erat membutuhkan harta benda. Terlebih lagi dengan sistem antrian haji yang sedemikian lamanya membuat calon jamaah harus menunggu antrian selama bertahun-tahun lamanya. Berbeda dengan umroh yang bisa dilakukan setiap saat di luar musim haji, ibdah haji sudah ditentukan waktunya setahun sekali pada bulan Dzulhijah sedangkan jumlah jamaah setiap tahunnya semakin bertambah yang membuat antrian semakin panjang.

Umroh sering juga disebut haji kecil. Namun sayangnya, banyak yang tidak begitu paham perbedaan keduanya, bahkan bagi orang yang sudah pernah umroh sekalipun seringkali sulit mengungkapkan perbedaan haji dan umroh tersebut dimana. Perlu kiranya ulama di Indonesia merangkum dan menyajikan Istilah tersebut ke dalam pengertian yang lebih komprehensif dan mudah dipahami oleh masyarakat awam (terlebih lagi dengan kehadiran teknologi internet seharusnya itu menjadi ruang yang sangat bagus sebagai sarana belajar agama).

Dalam mempelajari istilah Haji dan Umroh, kita akan dihadapkan pada perbedaan pendapat antar ulama dari berbagai madzhab yang memiliki pandangan berbeda-beda, entah itu mengenai pengertian haji/umroh, hukum dari keduanya maupun mengenai tata-cara pelakasanaanya. Namun, dari berbagai perbedaan pendapat para ulama tersebut, rata-rata yang dipakai di Indonesia adalah yang memiliki kesepakatan yang paling banyak (ijma’). Terlebih lagi perbedaan-perbedaan yang terjadi bukan pada wilayah prinsip akan tetapi kebanyakan hanya pada wilayah teknis dan pada tataran redaksional saja.

Pengertian Haji dan Umroh
Karena haji dan umroh merupakan salah satu ibadah rutin yang menjadi agenda bagi setiap muslim di Indonesia, terkadang kesempatan ini dimanfaatkan oleh berbagai pihak sepert biro perjalanan dan lain sebagainya dalam memberikan fasilitas umroh atau haji. Sayangnya dengan maraknya promosi tersebut tidak diimbangi oleh pandangan yang tepat untuk memahami lebih dalam kedua jenis ibadah tersebut.

Bahkan sekarang tidak jarang orang memilih umroh saja karena antrian ibadah haji yang bertahun-tahun itu dengan asumsi umroh sudah sama dengan haji kecil. Padahal keduanya memiliki status hukum tersendiri dalam Islam dan tidak bisa disamakan. Selain itu haji tidaklah menggantikan umroh ataupun sebaliknya.

Haji secara bahasa bermakna al-qoshdu (sengaja/bermaksud) yaitu mengunjungi tempat yang dimuliakan. Secara istilah haji bisa diartikan sebagai serangkaian ibadah yang dilakukan pada waktu tertentu dan dengan tata-cara tertentu untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Haji menjadi rukun Islam ke-enam dimana itu adalah kewajiban dan menjadi salah satu indikator bagi kesempurnaan keislaman seseorang dengan ketentuan mereka mampu secara lahir maupun batin dalam menjalankannya.

Sedangkan umroh adalah ibadah sunah yang apabila dilakukan akan mendapatkan kemuliaan disisi Allah SWT. Umroh juga disiratkan dalam Al-Qur’an sebagai salah satu ibadah maliah atau ibadah yang menuntut adanya pengorbanan harta benda. Meskipun ada perbedaan mengenai hukum umroh, namun kebanyakan ulama di Indonesia sepakat bahwa umroh hukumnya adalah sunah dan dilakukan sekali seumur hidup.

Meskipun pada kenyataanya kita menemukan berbagai perbedaan pendapat mengenai umroh ini. Meskipun demikian dalam terminologi fiqih haji dan umroh merupakan ibadah mustaqillah yang artinya masing-masing memiliki hukum sendiri dan berbeda antara satu dengan lainnya. Pun demikian, haji dan umroh sangat mungkin dan bisa dilaksanakan secara bersamaan.

Hukum Haji dan Umroh
Hukum haji sudah tidak menjadi persoalan lagi yaitu wajib bagi setiap muslim yang mampu sebagaimana ditegaskan dalam Surat Al-Imran ayat 97, Allah berfirman: “Dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke baitullah bagi orang yang mampu mengerjakannya”. Yang dimaksudkan dengan mampu disini adalah setiap muslim yang mempunyai kemampuan baik dalam hal biaya, fisik maupun waktu. Ketika sudah merasa mampu, kemudian untuk bisa melakasnakan haji juga masih harus mengikuti syarat, wajib dan rukun haji yang akan di uraikan pada sub-bab di bawah. Kesimpulannya adalah haji hukumnya wajib dan dilakukan satu kali seumur hidup.
Mengenai hukum umroh, para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda. Hal ini adalah hal yang sangat wajar karena mereka juga memiliki referensi hadits yang berbeda-beda dalam membuat kesimpulan terhadap sesuatu. Dalam kitab Al Fiqhu ‘Alal Madzahibil Arba’ah karya Syaikh 'Abdul Rahman bin Muhammad 'Awad al-Jaziri di sana dimuat tentang perbedaan hukum terkait dengan umroh. Ulama’ yang menyepakati umroh adalah ibadah sunah muakkadah (sunah yang dianjurkan) adalah Imam Maliki dan Imam Hanafi. Pendapat yang mewajibkan adalah Imam Syafi’i dan Imam Hambali.

Syarat, Kewajiban, dan Rukun Haji serta Umroh
Sebenarnya kalau kita membahas mengenai syarat, wajib, dan rukun haji serta umroh, hal ini berhubungan erat dengan tata-cara atau teknis haji atau umroh itu sendiri. Di kalangan keempat madzhab yang ada masing-masing memiliki pendapatnya masing-masing. Dalam prakteknya, masyarakat bisa langsung mempelajari hal ini ketika sudah mendaftar haji karena pasti sebelum berangkat terlebih dahulu pasti ada bimbingan haji pada setiap daerah di Indonesia.

Sedangkan syarat haji, kita bisa merujuk pada pedoman umum dalam pembahasannya mengenai fiqih kontemporer dalam buku Fiqh Islam karya H.Sulaiman rasyjidin halaman 346 ditulis bahwa ada empat syarat wajib haji yaitu:

Islam
Mukallaf (Berakal dan Baligh). Baligh artinya orang yang sudah mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
Orang Merdeka (tidak berstatus menjadi budak). Di Indonesia sudah tidak ada lagi sistem perbudakan.
Mampu atau Kuasa (memiliki kemampuan melaksanakan haji sendiri). Dalam bahasa arab mampu atau kuasa disebut istatha’ah. Kemudian kategori ini bisa diperluas lagi yaitu orang yang memiliki kondisi kesehatan baik, adanya kendaraan yang dapat dimanfaatkan untuk pulang/pergi, adanya keamanan dalam perjalanan, memiliki bekal yang cukup selama menunaikan ibadah haji, dan bagi perempuan harus disertai oleh muhrimnya atau bersama dengan perempuan lain yang ada muhrimnya.
Secara rukun,  ibadah haji membutuhkan kekuatan fisik yang lebih dari pada umroh karena wilayah yang akan dikunjungi bermacam-macam dengan jumlah jamaah yang jauh lebih banyak. Rangkaian ibadah haji harus mengunjungi Arafah, Muzdalifah dan Mina sementara rangkaian ibadah umroh hanya dilakukan di sekitaran masjid Al-Haram dan Ka’bah saja. Persamaannya, baik dalam ibadah haji maupun umroh juga harus bertawaf di Kakbah (mengelilingi) dan Sai (lari-lari kecil) di Safa dan Marwah. Oleh karena itu baik ibadah haji maupun umroh membutuhkan kesiapan fisik yang prima.

Waktu Haji dan Umroh
Haji merupakan ibadah yang waktunya sudah ditetapkan yaitu antara tanggal 9 sampai 13 bulan dzulhijjah atau yang dikenal sebagai waktu haji, musim haji ataupun waktu-waktu haji. Itu artinya musim haji hanya terjadi satu kali dalam satu tahun yaitu pada sekitar 5 hari pada bulan dzulhijjah tersebut. Namun karena yang menjadi prinsip dan inti dari ibadah haji adalah wuquf di padang Arofah (al-hajju Arafatun) maka boleh kita berpendapat bahwa hari haji itu tepatnya jatuh pada tanggal 9 dzulhijjah itu sendiri.
Lain halnya dengan umroh. Umroh bisa dilakukan kapan saja dan hanya sunnah dilakukan sekali seumur hidup. Terkait dengan umroh banyak sekali pertanyaan tentang umroh, seperti apakah jika umroh membatalkan haji ketika dilakukan sebelum haji (saat menunggu keberangkatan haji), umroh berkali-kali pada bulan haji dan lain sebagainya.
Terlepas dari kenyataanya pada pendapat para ulama, masyarakat Indonesia cenderung melakukan umroh berkali-kali dengan alasan kerinduan terhadap rumah Allah SWT. Selama itu tidak menjadikan beban dan menimbulkan dampak negatif para ulama sepakat membolehkan umroh berkali-kali seperti yang sering dilakukan ketika bulan-bulan haji dan bulan Ramadan.




















Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi : 
Tlp. 0856.9281.9898
Web : al-umroh.com


Senin, 25 Maret 2019

TIPS UMROH AMAN



Ibadah Umroh saat ini kian menjadi kebutuhan bagi masyarakat Muslim. Saat ini, banyak masyarakat yang menabungkan uangnya di Bank atau di Biro Travel dengan tujuan perjalanan ibadah Umroh.
Saat ini banyak sekali bermunculan perusahaan yang memberikan jasa atau biro perjalanan Umroh yang sering disebut Travel Umroh, yakni sebutan untuk biro penyelenggara perjalanan ibadah Umroh.

Perusahaan ini akan membantu kita untuk menunaikan ibadah Umroh dengan lebih mudah dan terasa nyaman.
Travel Umroh akan membantu untuk mempersiapkan segala keperluan terkait perjalanan religi seperti pengurusan visa Umroh, tiket pesawat, booking hotel, konsumsi Jemaah, transportasi selama ibadah Umroh dan tentunya jasa pendampingan selama menjalankan ibadah Umroh.

Untuk memilih travel Umroh kita harus berhati-hati. Terlebih akhir-akhir ini, banyak perusahaan yang menggelapkan dana ibadah Umroh atau melakukan penipuan terhadap para calon Jemaah.
First Travel adalah perusahaan jasa travel yang baru-baru ini ramai diperbincangkan karena perusahaan ini dianggap menggelapkan dan melakukan penipuan kepada para calon Jemaah. 

Banyak Jemaah yang kecewa, niat mereka untuk ibadah Umroh harus tertunda karena kasus ini. Jangan sampai hal serupa kita alami.


Berikut 10 tips untuk memilih  jasa travel Umroh yang aman.

1. Pilih Travel Resmi Yang Terdaftar Di Kementerian Agama
Untuk dapat terdaftar secara resmi di Kementerian Agama, sebuah travel Umroh harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dan memiliki surat-surat izin berikut ini, yaitu :
  1. Surat Izin Tetap Usaha Pariwisata
  2. Tanda Daftar Perusahaan
  3. NPWP Perusahaan
  4. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
  5. SK Menteri Kehakimah: Akta Pendirian Perusahaan
  6. SK Depag. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (sebagai penyelenggara perjalanan Ibadah Haji Khusus)
  7. SK Depag. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (sebagai penyelenggara perjalanan Ibadah Umroh)
  8. Sertifikat Anggota Amphuri
  9. Sertifikat Lembaga Bisnis Syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI


2. Perhatikan (Track Record) Rekam Jejaknya
Travel Umroh yang baik dan dapat dipercaya pastinya memiliki rekam jejak yang bagus juga.
Untuk melihat rekam jejak travel Umroh tersebut, kita dapat memperhatikan mulai tanggal didirikannya travel. Makin lama travel Umroh didirikan, makin banyak pengalaman perusahaan tersebut dalam melayani Jemaah.
Selanjutnya perhatikan sudah berapa kali travel Umroh menyelenggarakan perjalanan ibadah Umroh.
Semakin sering dan rutin perusahaan tersebut melakukan pemberangkatan Jemaah, membuktikan bahwa travel Umroh tersebut mempunyai kredibilitas yang baik. Hal ini pastinya akan memberikan pelayanan yang memuaskan untuk perjalanan ibadah Umroh.

3. Periksa Alamat Kantor Travel
Sebelum kita tentukan akan memilih jasa travel yang mana, pastikan lakukan survei atau pengecekan kantor travel yang akan kita gunakan jasanya.
Pastikan wujud kantornya ada dan bisa dipercaya.

4. Cek Kembali Fasilitas Yang Diberikan
Travel Umroh yang baik pastinya akan terbuka mengenai fasilitas apa saja yang akan didapatkan dan fasilitas apa saja yang harus dibayar sendiri, karena tidak termasuk dalam fasilitas yang disediakan travel Umroh.
Hal ini tentunya sebanding dengan harga yang harus Anda bayarkan. Jadi pastikan Anda memperhatikan fasilitas apa saja yang diberikan travel Umroh agar Anda tidak merasa kecewa nantinya.

5. Jangan Tergiur Dengan Harga Murah
Hal inilah yang dialami oleh pengguna jasa First Travel. Mereka tergiur karena harga paket yang ditawarkan oleh First Travel sangat jauh lebih murah jika dibandingkan dengan jasa travel lain.
Waspada travel yang menawarkan paket perjalanan ibadah Umroh dengan harga yang murah, bahkan saking murahnya hingga tidak masuk akal. Namun, menawarkan fasilitas kelas satu selama perjalanan.

6. Gali Informasi Dari Kerabat
Sebelum memilih dan menentukan travel Umroh, ada baiknya bertanya kepada kerabat yang pernah melakukan perjalanan ibadah Umroh atau kerabat yang memang mengetahui travel Umroh yang sesuai dana aman.
Tanya informasi sebanyak mungkin seperti kepuasan fasilitas dan pelayanan yang diberikan jasa travel Umroh tersebut

7. Tanyakan Ada Atau Tidaknya Pembimbing Saat Ibadah Umroh
Pastikan travel yang dipilih telah menyediakan pembimbing ibadah Umroh yang akan menemani selama perjalanan ibadah di Tanah Suci.
Keberadaan pembimbing dirasa sangat penting bagi Jemaah. Dengan pembimbing yang selalu menemani maka kita tidak kesulitan saat beribadah.
Misalnya, pembimbing akan mengarahkan kita dalam memenuhi rukun Umroh, memandu saat kita berkunjung ke tempat wisata, bahkan pembimbing dapat menjadi penerjemah saat berkomunikasi dengan penduduk setempat.

8. Jangan Pilih Travel Umroh Yang Menjanjikan Keberangkatan
Jika menemui travel Umroh yang menjanjikan keberangkatan Umroh satu atau dua tahun lagi, dengan alasan apapun, hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Umroh bukanlah Haji yang harus mengantri karena banyaknya Jemaah yang mendaftar dan terbatas pada kuota-kuota Haji tiap tahunnya.
Umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, selama telah melunasi pembayaran paket Umroh yang telah dipilih.
Sebaiknya hindari travel Umroh yang menjanjikan keberangkatan terlalu lama, karena hal ini sangat berisiko batalnya keberangkatan. Kalau bisa segera berangkat kenapa harus menunggu lama.

9. Cek Cara Pembayaran
Travel Umroh resmi umumnya selalu menggunakan jasa perbankan untuk segala transaksi pembayaran. Pastikan travel Umroh yang dipilih memiliki rekening atas nama perusahaan dan bukan atas nama pribadi.
Jadi, berhati-hati jika menemui travel Umroh yang meminta untuk melakukan pembayaran ke rekening pribadinya.
Travel Umroh yang baik pastinya akan terbuka mengenai fasilitas apa saja yang akan didapatkan dan fasilitas apa saja yang harus dibayar sendiri, karena tidak termasuk dalam fasilitas yang disediakan travel Umroh.

10. Hindari Travel Umroh Yang Menggunakan Sistem MLM
Dalam sistem ini, biasanya calon Jemaah diminta untuk membayarkan sejumlah uang untuk bergabung. Setelah bergabung, calon Jemaah harus mengajak orang lain untuk bergabung dan menjadi downline. Hingga terkumpul downline yang telah ditentukan, barulah dapat berangkat ibadah Umroh.
Sistem ini sebenarnya hanya mengacu kepada keuntungan semata dan travel Umroh ini tidak memfokuskan pada pelayanan jasa yang baik. Di sisi lain, banyak ulama yang mengharamkan sistem MLM karena dianggap menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain.


Alhijaz Indowisata adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang tour dan travel. Nama Alhijaz terinspirasi dari istilah dua kota suci bagi umat islam pada zaman nabi Muhammad saw. yaitu Makkah dan Madinah. Dua kota yang penuh berkah sehingga diharapkan menular dalam kinerja perusahaan. Sedangkan Indowisata merupakan akronim dari kata indo yang berarti negara Indonesia dan wisata yang menjadi fokus usaha bisnis kami.
Al Hijaz Tour & Travel memiliki izin resmi dari Kementrian Agama RI, sehingga bisa meningkatkan rasa kepercayaan Anda menjadikan Al Hijaz sebagai biro travel haji & umrah pilihan Anda.

Mengapa Memilih Alhijaz Indowisata ?
  • Berdiri Sejak Tahun 2000
  • Provider Visa Umrah
  • Travel Resmi Terdaftar Kemenag RI
  • Berkantor Di Gedung Sendiri
  • Mempunyai Ruang Manasik Sendiri
  • Memberangkatan Ratusan Jamaah Setiap Minggu
  • Pembimbing Umrah Profesional
  • Harga Terjangkau Oleh Semua Kalangan
  • Mengutamakan Kualitas Pelayanan & Kenyamanan
  • Ibadah Umrah Sesuai Syariat Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Persyaratan Mudah Umroh
  • Paspor yang masih berlaku minimal 7 bulan sebelum keberangkatan dan nama di dalam paspor minimal 3 suku kata, contoh : "Muhammad Syahril Kadim"
  • Buku Vaksin Meningitis
  • KTP fotocopy
  • Bukun Nikah bagi suami istri yang bepergian fotocopy
  • Akte Lahir bagi yang membawa putra/i fotocopy
  • Pas foto ukuran 4 x 6 = 4 lembar latar belakang putih
  • Membayar DP sebesar Rp. 7.000.000,-
  • Dokumen dan Pelunasan sudah kami terima minimal 1 bulan sebelum jadwal keberangkatan
  • Mengisi Surat Pernyataan




Catatan :
  1. Biaya Perlengkapan, Airportax & Handling Rp.1.200.000,- Ongkos kirim untuk perlengkapan ibadah ditanggung oleh jamaah
  2. Harga dan jadwal sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi penerbangan dan regulasi dari pemerintah Arab Saudi.

Untuk informasi lebih lanjut dan info pendaftaran hubungi : 
Tlp. 0856.9281.9898
web : al-umroh.com

Terimakasih.

Jumat, 22 Maret 2019

BERKAH SETELAH UMROH


Umroh merupakan ibadah umat islam yang hukumnya sunnah dan tata cara pelaksanaanya hampir mirip dengan haji, hanya ada sedikit perbedaan dalam rukunnya. Untuk tempat pelaksanaannya di Masjidil Haram, Mekkah. Dan umroh dapat dilakukan kapan saja. Walaupun umrah tergolong ibadah sunnah, namun umroh memiliki banyak faedah bagi yang mengerjakannya. Nah, berikut ini beberapa keunggulan ibadah umroh beserta dalilnya :


Di Hapuskan Dosa Dosanya
Seseorang yang telah menjalankan ibadah umroh satu kali. Kemudian beberapa tahun, ia melakukan umroh kembali maka dosa-dosanya pada rentang hari dari umroh pertama ke umroh kedua akan diampuni oleh Allah SWT.
“Suatu umroh kepada umroh yang lain adalah kafarrah (menghapuskan dosa) di antara keduanya dan haji yang mabrur (diterima) itu tidak ada balasan baginya selain syurga.” (HR. Bukhari)

Di Janjikan Surga
Allah Ta’ala menjanjikan bagi siapapun (baik laki-laki ataupun perempuan) yang menjalankan umroh dengan keikhlasan hati maka surga baginya. Hadist shahih Bukhari juga menjelaskan yang hal sama bahwasahnya orang-orang yang umroh akan diberikan keistimewaan berupa ganjaran surga.

Memperoleh Ketenangan Hati
Selain memperoleh kekayaan rezeki dan kelimpahan barokah, seseorang yang telah menunaikan umroh hatinya akan menjadi lebih tenang dan tentram. Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Abul ‘Ula Al-Mubarakfuri rahimahullah:
“Haji dan umrah menghilangkan kefakiran, bisa bermakna kefakiran secara dzahir, dengan terwujudnya kecukupan harta. Bisa juga bermakna batin yaitu terwujudnya kekayaan dalam hati.” (Tuhfatul Ahwazi).

Menjadi Tamu Istimewa Allah
Ketika seseorang berkunjung ke baitullah (rumah Allah SWT) di tanah suci, maka ia dianggap sebagai tamu istimewa oleh Allah SWT. Sungguh senang sekali, bukan? Bahkan menurut sabda rasul dalam suatu hadist shahih, Allah Azza wa Jalla akan mengabulkan setiap doa yang kita minta, memberikan ampunan dosa serta syafaat bagi meminta. Oleh sebab itu, sebelum berangkat kesana, hendaklah kita mensucikan hati terlebih dahulu. Dengan begitu kita bisa menjadi tamu terbaik di sisi Allah Ta’ala.

Mempererat Persaudaraan Antar Umat Muslim
Jika dilihat dari aspek sosial, ibadah umroh juga bisa mendatangkan manfaat bagi kita. Yakni mempererat ukhuwah (persaudaraan) antar umat muslim. Kita bisa berkenalan dengan jemaah yang berasal dari kota-kota berlainan di Indonesia. Bahkan orang-orang dari beda negara, termasuk penduduk kota Mekkah yang asli. Hal ini tentu sangat bernilai. Wawasan kita bisa bertambah, teman juga betambah, dan kita juga berarti telah mengamalkan perintah Allah untuk menjaga persaudaraan sesama muslim-muslimah.

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran:103).

Meningkatkan Iman Dan Taqwa
Keutamaan yang terakhir ialah meningkatkan iman dan takwa. Umumnya sesorang yang telah mengunjungi rumah Allah,  keimanannya akan semakin bertambah. Ia juga berupaya meningkatkan ketawaqwaanya dengan cara memperbaiki ibadah, seperti solat, puasa, dan dari segi perilaku.

Mengajari Makna Bersabar
Hikmah lain yang bisa kita peroleh dari menjalankan ibadah umroh yakni meningkatkan rasa sabar. Sebagaimana kita ketahui bahwa menunaikan umroh bukanlah hal mudah. Selain membutuhkan biaya, kita juga harus mempersiapkan mental. Sebab disana (di tanah suci), kita akan bertemu berjuta-juta orang. Saling berdesak-desakan dalam cuaca yang panas sehingga tak jarang kita menjadi emosi. Nah, apabila kita sanggup bersabar maka ibadah kita bisa bernilai pahala. Dan tentunya kita juga bisa menjadi seseorang yang lebih bersabar atas segala macam ujian di hidup ini. InsyaAllah.

Di Jauhkan Dari Kemiskinan
Beberapa orang sering menunda melakukan umroh dikarenakan biaya yang mahal. Mungkin takut uang tabungan menjadi habis atau masih ragu-ragu. Perlu diketahui bahwa satu dari sekian banyak keutamaan yaitu menjauhkan kemiskinan. Umroh tidak membuat kita jadi fakir atau miskin. Justru dnegan menunaikan umroh, insyaAllah rezeki akan berlipat ganda dan mengalir dengan lancar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”(HR. Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Jihadnya Para Perempuan
Jihad adalah salah satu ibadah yang pahalanya sangat besar disisi Allah SWT. Bahkan Allah menjanjikan surga bagi siapapun yang melakukan jihad fi sabilillah. Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Pokok urusan adalah Islam, tiangnya itu shalat, sedangkan puncaknya adalah jihad.” (HR. Al-Tirmidzi)

Apabila seorang laki-laki berjihad dengan cara ikut berperang membela agama islam, lalu bagaimana dengan kaum perempuan yang fisiknya cenderung lemah? Tak perlu khawatir. Sebab perempuan diberikan kesempatan berjihad lewat umrah atau melaksanakan haji.
Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu, dari Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam, beliau bersabda: “Jihad orang yang tua, orang yang lemah dan wanita adalah haji dan umrah.” (HR. An-Nasa’i)

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, ‘Aisyah berkata: “Aku bertutur: ‘Ya Rasulullah, apakah ada kewajiban berjihad bagi kaum wanita?’ Beliau berkata: ‘Bagi wanita adalah jihad yang tidak ada peperangan padanya, yaitu haji dan umrah.” (HR Ibdu Majah, Dishahihkan oleh al-Albani)
Tanpa perlu mengangkat senjata pun kita bisa memperoleh pahala setara dengan jihadnya kaum lelaki. gimana? masih ragu berangkat umroh?

Memperoleh Pahala Sholat 1000-100.000 Kali Lipat
Jika solat fardhu atau sunnah sendirian biasanya kita memperoleh pahala 1, dan saat berjamaah kita mendapatkan 7. Berbeda dengan solat di tanah suci saat haji atau umroh, pahalanya dilipatgandakan. Pahala solat di masjid Nabawi bisa bernilai 1000 kali lipat. Sedangkan di Masjidil Haram 100.000 kali lipat. Bisa dibayangkan kan, betapa luar biasanya keutamaan solat di tanah suci. Solat bertahun-tahun pun sulit bagi kita mengumpulkan pahala sebegitu banyaknya.

Dari Jabir bin ‘Abdillah “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah,. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Do’a Jemaah Umroh Di Tanah Suci Di Kabulkan
Selanjutnya yakni dikabulkannya doa. Setiap orang yang menjalankan umroh ke tanah suci Mekkah, lalu ia berdoa dengan khusyu’ disana, maka insyaAllah doa-doanya akan diijabah (dikabulkan) oleh Allah SWT.
Dari abu huraira, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda “Orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah, maka jika mereka bermohon kepadanya, pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya”. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Umrah Saat Ramadhan Setara Dengan Haji
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist lain menyebutkan: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku” (HR. Bukhari).

Kedua hadist diatas menunjukkan keutamaan melaksanakan umroh di bulan ramadhan. Menurut imam Nawawi, yang dimaksud dari hadist tersebut yakni sama dalam hal pahalanya. Namun demikian, haji tidak bisa digantikan dengan umroh. Sebab ibadah haji hukumnya wajib bagi umat muslim yang mampu melakukan.

Hidup Menjadi Lebih Berkah
Apabila ibadah umroh dijalankan dengan khusyu’ dan ikhlas, maka ibadah tersebut bisa bernilai pahala dan menjadi ibadah yang mabrur. Dalam artian diterima oleh Allah SWT. Jika sudah demikian, maka insyaAllah kehidupan kita bisa menjadi lebih baik, penuh keberkahan dan barokah. Rezeki yang diperoleh akan menjadi cukup. Dan yang jelas, kondisi ini akan terasa berbeda dari sebelum kita melaksanakan umroh

Sholat Di Masjid Quba,Pahala Umroh Di Lipat Gandakan
Keutamaan lain ketika seseorang umrah, dan menyempatkan waktu mengunjungi masjid Quba di madinah. Lalu ia solah sebanyak 2 rakaat, maka baginya pahala setara dengan pahala umroh. Hal ini dijelaskan dalam salah satu hadist, yakni Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
“Barang siapa telah bersuci (berwudlu) di rumaahnya. kemudian mendatangi masjid Quba, lalu shalat di dalamnya dua rakaat, baginya sama dengan pahala umrah.” (Sunan Ibn Majah).

Wafat Saat Umroh Pahalanya Di Catat Hingga Hari Kiamat
Allah SWT mencatat perbuatan seseorang berdasarkan niatnya. Apabila ia memiliki niat baik, namun belum sempat mewujudkan niat tersebut maka Allah sudah mencatatnya sebagai pahala. Begitupun dengan orang yang meninggal saat umroh. Walau mungkin rukun umrohnya belum tercapai semua, tapi Allah sudah menjanjikan pahala.

Sebagaimana dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallaahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shalallaahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa keluar dalam melaksanakan haji lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang haji hingga hari kiamat. Barangsiapa keluar dalam melaksanakan umrah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang melaksanakan umrah sampai hari kiamat, dan barangsiapa keluar dalam berperang dijalan Allah lalu ia mati, niscaya dicatat baginya pahala seorang yang berperang dijalan Allah sampai hari kiamat.”

Itulah beberapa keutamaan ibadah umroh baik dari segi agama, sosial, perilaku dan rezeki. Jika kita belum sempat melaksanakan ibadah umroh, semoga kelak kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk mengunjungi rumah-Nya. Dan semoga ibadah umroh kita menjadi ibadah mabrur yang diterima di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin.


Untuk informasi lebih lanjut tentang umroh dan pendaftaran hubungi :
Tlp/Wa : 0856.9281.9898
Web : Al-umroh.com

Kamis, 14 Maret 2019

PROMO UMROH RAMADHAN 2019


Assalamualaikum Wr. Wb. Paket Umroh Ramadhan 2019 bersama Alhijaz Travel telah dibuka pendaftarannya, khusus bagi Anda yang hendak berlomba mendapatkan pahala malam Lailatul Qadar dan sekaligus Pahala senilai Berhaji Bersama Rasulullah SAW. Kami menyediakan berbagai pilihan program umroh Ramadhan antara lain Umroh awal tengah akhir dan full ramadhan dan umroh lailatul qodar. Fasilitas yang kami memiliki merupakan standar internasional, jadi anda tidak perlu ragu untuk menggunakan layanan ibadah umroh anda. Anda akan menjalankan ibadah umroh selama di mekkah dan madinah.

Alhijaz Travel adalah travel umroh terpercaya dengan pilihan yang sangat tepat untuk anda agar bisa menjalankan ibadah umroh serta memanjatkan doa dengan sangat khusyuk kepada ALLAH SWT agar apa yang anda inginkan dapat dikabulkan oleh ALLAH SWT. Paket umroh Promo yang kami tawarkan sangat hemat dan murah sekali dengan fasilitas yang kami sediakan juga sangat baik sekali. Berikut ini kami berikan informasi Jadwal, Harga dan biaya Paket Umroh Ramadhan bersama Alhijaz Travel.



Hari ke-1 : Ahad, 26 Mei 2019
Jakarta – Jeddah – Makkah

Jamaah berkumpul di Lounge Blue Sky Terminal 1C Bandara Seokarno Hatta 4 Jam sebelum keberangkatan paling lambat pukul 16.00 WIB untuk briefing dan proses Check in, Serta berbuka puasa bersama. Perjalanan di lanjutkan menuju Jeddah dengan menggunakan pesawat Saudia Airlines SV 817, take off pukul 20.00 WIB.

Catatan :Jamaah sudah bersiap menggunakan pakaian Ihram dan mengambil miqat untuk Ihram diatas pesawat (Yalamlam). Pakaian Ihram untuk laki-laki dibawa ditas cabin. Untuk jamaah perempuan berihram dengan pakaian yang dipakaiannya tanpa perlu diganti lagi

Hari ke-2 : Senin, 27 Mei 2019
Makkah

Insya Allah tiba di Jeddah pukul 01.50 WSA, lalu melalui proses Imigrasi dilanjutkan perjalanan menuju Makkah via darat.

Tiba di Makkahkurang lebih pukul 04.00 WSA.Kemudian check in hotel dan Makan Sahur. Setelah Makan Sahur, kumpul di lobby untuk segera melaksanakan Ibadah Umrah dengan melaksanakan Thawaf, Sa’I dan Tahallul.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-3 : Selasa, 28 Mei 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Pagi hari pukul 08.00 berkumpul di Lobby (on time), melakukan ziarah kota Makkah mengunjungi Jabal Tsur, Arafah, Jabal Rahmah, Muzdalifah, Mina, dan Jabal Nur (Gua Hira), danMasjid Ji’ronah (tempat mengambil miqot). Sore hari kembali ke Hotel untuk persiapan buka puasa (takjil) dan shalat maghrib di Masjidil Haram.

Makan malam di hotel. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-4 : Rabu, 29 Mei 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-5 : Kamis, 30 Mei 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-6 : Jum’at, 31 Mei 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Persiapan untuk shalat jum’at berjamaah di Masjidil Haram.Program istirahat.Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-7 : Sabtu, 01 Juni 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-8 : Ahad, 02 Juni 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-9 : Senin, 03 Juni 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan melaksanakan Shalat Tarawih di Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-10 :Selasa, 04 Juni 2019
Makkah

Jamaah di bangunkan untuk Makan Sahur.Setelah Makan Sahur, Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram.

Program istirahat. Acara bebas, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah di Masjidil Haram (tilawah Al-Quran, shalat Sunnah, tawaf sunnah).

Berbuka puasa (takjil) di Masjidil Haram, Kemudian kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnahdi Masjidil Haram (I’tikaf).

Hari ke-11 : Rabu, 05 Juni 2019
Makkah – Madinah

Melaksanakan Shalat Sunnah Idul Fitri di Masjidil Haram.

Thawaf wada dan persiapan check out hotel.Siang hari setelah shalat dzuhur, check out hotel pukul 14.00, kemudian bertolak menuju Madinah via darat.

Tiba di Madinah, check in hotel kemudian istirahat dan makan malam.

Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnahdi Masjidil Nabawi. (Tilawah Al-Qur’an, Sholat Sunnah, dll)

Catatan :Packing-packing, koper diletakkan didepan kamar masing-masing pukul 08:00 pagi.

Hari ke-12 : Kamis, 06 Juni 2019
Madinah

Pagi hari setelah sarapan, pukul 08.00 jamaah berkumpul di Lobby (on time), melakukan Ziarah Masjid Nabawi;ziarah ke Rawdhah, Makam Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, kedua sahabat mulia (Abu Bakar dan Umar Radhiyallaahu Anhuma), dan Pemakaman Baqi’.

Kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnahdi Masjidil Nabawi. (Tilawah Al-Qur’an, Sholat Sunnah, dll)

Catatan : bagi jamaah wanita, raudah dilaksanakan ba’da isya dengan didampingi mutthowifah.

Hari ke-13 : Jum’at, 07 Juni 2019
Madinah

Pagi hari setelah sarapan, pukul 08.00 jamaah berkumpul di Lobby (on time), Mengikuti ziarah mengunjungi Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Jabal Uhud, dan Kebun Kurma.

Catatan : Jamaah dalam keadaan berwudhu.

Kembali ke hotel untuk makan malam. Setelah makan malam, Jamaah dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnahdi Masjidil Nabawi. (Tilawah Al-Qur’an, Sholat Sunnah, dll)

Hari ke-14 : Sabtu, 08 Juni 2019
Madinah – Jeddah

Persiapan check out hotel. Setelah shalat dzuhur, segera kembali ke hotel untuk Check out hotel. Siang hari bertolak menuju Jeddah untuk penerbangan pulang menuju tanah air. Dalam perjalanan akan mengunjungi Museum Al Moudy, MelintasiKampung Tua Kota Jeddah, Masjid Qishos (tempat Pelaksanaan Hukum di Saudi), Melintasi Maqbaroh Hawa (Makam Saidatina Hawa, istri Nabi Adam As), dan Balad atau Corneis, Yakni salah satu tempat Pusat Bisnis Kota Jeddah Khususnya ke Toko ALAMGIR MURAH.

Perjalanan dilanjutkan menuju bandara, untuk penerbangan pulang menuju tanah air.

Catatan :Packing-packing, koper diletakkan didepan kamar masing-masing pukul 08:00 pagi.

Hari ke-15 : Minggu, 09 Juni 2019
Jakarta

Insya Allah tiba di Jakarta pukul 18.00.Selesailah umrah anda bersama Alhijaz Travel.Semoga menjadi umroh yang mabrur.Aamiin.


Catatan :
Tanpa mengurangi nilai ibadah, jadwal dan harga sewaktu-waktu dapat berubah menyesuaikan kebijakan airlines.
Paket Umroh Termasuk :
  • Tiket pesawat ekonomi – internasional PP
  • Akomodasi hotel yang sudah di sebutkan
  • Visa umroh ( di luar 2000 SAR )
  • Makan 3x Sehari selama di Makkah dan Madinah
  • Muthawwif / Mutawwifah
  • Pendamping dari Travel
  • Zam Zam 5 liter
  • Ziarah Madinah, Makkah, Jeddah
  • Transportasi Bus Penjemputan, Kepulangan dan Ziarah
  • Guide Local
  • Manasik Umroh
  • Asuransi Perjalanan


Paket Umroh Belum termasuk :
  • Tiket domestik
  • Pembuatan passport
  • Penambahan nama pada passport yang belum 3 suku kata
  • Handling dan Perlengkapan Umroh Rp 1.250.000,-
  • Suntik vaksin meningitis / Buku kuning
  • Biometrik
  • Kelebihan bagasi
  • Pengeluaran pribadi seperti laundry, telepon, room service, dan minibar
  • Biaya kursi roda atau biaya rumah sakit (jika di perlukan)


Persyaratan Umroh :
  • Paspor asli yang sudah 2 suku kata dan masa berlaku 7 bulan sebelum keberangkatan. Contoh : Fauzi Ridwan
  • Buku kuning/suntik vaksin meningitis
  • Bukti Biometrik
  • Pas foto warna ukuran 4×6; 4 lembar background putih 80% tampak muka, tidak boleh pakai kaca mata, topi dan wanita berjilbab
  • Foto Copy KTP dan KK
  • Foto Copy Buku nikah bagi pasangan suami istri di bawah 45 tahun
  • Foto Copy Akte lahir bagi anak yang ikut orang tua
  • Deposit minimum Rp. 5,000,000


Catatan :
Biaya, Akomodasi dan Itinerary dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya sesuai dengan keadaan yang berlaku tanpa mengurangi nilai ibadah.

Untuk konsultasi Umroh Ramadhan silahkan langsung menghubungi :
Tlp. 0856.9281.9898
Web : Al-umroh.com

Terimakasih.

PERBEDAAN UMROH DAN HAJI

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki banyak ragam budaya, agama, ras, suku, dll. Tapi berbicara soal ...